Kebijakan Impor Beras Jangan Sampai 'Bunuh' Para Petani
BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta kebijakan pemerintah dalam mengimpor beras tidak menyebabkan hancurnya harga beras di pasar lokal. Ia berharap impor beras tetap difokuskan sebagai cadangan di gudang Bulog.
Menurut Kang Dedi, saat ini para petani sedang menikmati hasil panen dengan harga gabah yang relatif baik di banding dengan sebelumnya. Jika beras impor sampai bocor ke pasar maka petani akan merugi kembali.
Impor beras, kata Dedi, dilakukan hanya untuk memenuhi cadangan mengisi gudang Bulog yang kosong dalam rangka menjaga ketersediaan pangan. Selain itu program tersebut diarahkan dalam memenuhi kebutuhan program pemerintah terutama di Kemensos seperti bantuan non tunai, termasuk stimulus berbagai peristiwa bencana.
"Tetapi saya keberatan kalau kemudian (impor beras) disiramin ke pasar. Kalau disiramin ke pasar otomatis harga beras akan jatuh. Kalau harga beras jatuh maka harga gabah akan jatuh lagi," ujar Kang Dedi.
Hal tersebut menurutnya sudah menjadi kebiasaan pemerintah saat petani memasuki musim panen. Banyak kejadian saat panen justru beras impor membanjiri pasar sehingga petani menjadi rugi. Hanya saja sifat petani terutama di daerah tak pernah protes dan selalu menerima keadaan itu.
"Jangan sampai beras yang diorientasikan untuk cadangan nasional ini kemudian masuk ke pasar secara tiba-tiba, kan kalau begitu yang menikmati yang impor," ucapnya.