Budaya 'Laksanakan' di Polri Bikin Bharada E Susah Tolak Perintah Ferdy Sambo
- VIVA/M Ali Wafa
Dikatakan Romo Magnis, Bharada E bisa saja berpikir posisi dirinya terlalu jauh dengan pemberi perintah sehingga tidak bisa menolak. Meskipun dalam melaksanakan perintah tersebut dia ragu-ragu.
Selain itu, Bharada E juga dinilai tidak memiliki waktu dan kebebasan hati untuk mempertimbangkan apa yang diperintahkan sehingga akhirnya melaksanakan perintah atasannya tersebut.
"Ya karena siapa dia, mungkin dia orang kecil, jauh di bawah yang memberi perintah, sudah biasa melaksanakan meskipun dia ragu-ragu, dia bingung itu tidak berarti sama sekali tidak ada kesalahan, tetapi itu jelas menurut etika sangat mengurangi kebersalahan," kata Romo.
"Menurut saya, saya berpendapat, tentu orang mestinya tahu, tidak bisa, tetapi sutuasi bingung dalam budaya perintah laksanakan berhadapan dengan atasan yang sangat tinggi, mungkin ditakuti. Kebebasan hati untuk masih mempertimbangkan dalam waktu berapa detik yang tersedia mungkin tidak ada," tandasnya.