2 Hal yang Bisa Ringankan Hukuman Bharada E Menurut Guru Besar Filsafat Moral
- VIVA/M Ali Wafa
Kemudian, Liza menuturkan pihaknya juga melakukan asesmen berupa wawancara langsung dengan Bharada E dan orang tuanya. Dari hasil observasi dan wawancara, ditemukan tanda yang menunjukkan ada tingkat kejujuran yang cukup tinggi dari Bharada E.
"Dalam arti ceritanya runut, kemudian gestur tubuhnya juga kita bisa membedakan mana gestur yang bohong dan tidak benar. Setelah kita cross check dengan pihak orang tua walaupun di waktu dan tempat yang berbeda tetapi dua-duanya kurang lebih mengatakan yang sama," tuturnya.
Tim penasihat hukum Bharada E kembali bertanya mengenai tingkat kepatuhan kliennya. Kata Liza, hasilnya pun sama dengan tingkat kejujuran, di mana Bharada E memiliki sikap kepatuhan yang tinggi.
"Kalau dari Richard Eliezer dari hasil tesnya saja dia punya tingkat kepatuhan yang sangat tinggi. Jadi memang bisa diukur obediency seseorang, tingkat level kepatuhan dia pada lingkungan sekitarnya seperti apa, dan dari hasil tes tersebut terlihat Richard bahwa punya tingkat kepatuhan tinggi sehingga dia punya kerentanan khusus, kecenderungan tertentu untuk lebih patuh pada lingkungan. Itu dari sisi kepatuhan saja," pungkas Liza.
Sebagai informasi, Guru besar filsafat moral Romo Frans Magnis-Suseno, Liza Marielly selaku ahli dari psikolog klinik dewasa dan Reza Indragiri selaku psikolog forensik, dihadirkan sebagai saksi ahli meringankan untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J.