2 Hal yang Bisa Ringankan Hukuman Bharada E Menurut Guru Besar Filsafat Moral
- VIVA/M Ali Wafa
Menurut Romo Magnis, perintah Ferdy Sambo untuk melakukan penembakan merupakan perintah yang tidak masuk akal. Sebab, perintah itu dikeluarkan bukan dalam kondisi perang.
"Dalam kepolisian, dalam pertempuran, memang ada atasan untuk perintah tembak, jadi atasan (Ferdy Sambo) memberikan perintah tembak ini sama sekali tidak masuk akal," pungkas Romo Magnis.
Sementara itu, Ahli psikolog klinis dewasa, Liza Marielly mengatakan terdakwa Bharada E memiliki tingkat kejujuran dan kepatuhan yang tinggi berdasarkan hasil serangkaian tes.
Awalnya, tim penasihat hukum Bharada E bertanya ke Liza, apakah Bharada Richard Eliezer berkata jujur atau tidak selama menjalani rangkaian tes pemeriksaan. Kemudian, Liza menjawab tes dan asesmen terhadap Bharada E menunjukkan hasil yang baik.
"Menurut ahli, apakah Richard (Bharada E) berkata jujur atau tidak?" tanya tim penasihat hukum Bharada E di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Menurut ahli, apakah Richard (Bharada E) berkata jujur atau tidak?" tanya tim penasihat hukum Bharada E di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Dalam arti Richard berkata dengan jujur, hasil asesmen dia bisa dipertanggungjawabkan," sambungnya.