Bak Tokoh Yakuza, Hoho Sosok Kades Bertato Asal Banjarnegara
- Istimewa
Pria nyentrik ini tak menampik jika sosoknya yang dulu disebut nakal. Namun pasca bapaknya meninggal pada tahun 2008, Hoho mulai mengevaluasi diri dan berubah ke arah yang lebih baik.
Hingga akhirnya Hoho pun diminta dan dipercaya untuk memimpin desa yang sudah turun menurun dari keluarganya. "Sekarang saya jadi kades sudah tiga tahun dua bulan. Kalau bagi saya mau jadi kades enam tahun, sembilan tahun atau 10 tahun gak masalah, yang penting kerja berguna untuk warga," katanya.
Saat pelantikan sebagai kades, Hoho mengatakan penampilannya tidak berubah. Bahkan ia tetap menggunakan kedua antingnya. Ia ingin memimpin dengan apa adanya tanpa merubah yang sudah ada.
"Orang sini sudah tidak berpikiran fisik seperti tato, yang penting kerja," ucap Hoho.
Rupanya Hoho sendiri sudah mulai menato tubuhnya pada kelas 2 SMP. Ia baru ketahuan oleh orangtuanya saat sudah masuk SMA. Barulah setelah lulus SMA dan berkuliah ia mulai terbuka dan orangtuanya sudah bisa menerima.
Setiap tato memiliki makna tersendiri bagi Hoho. Mulai dari tato bergambar Garuda Wisnu Kencana (GWK) di kepala hingga tato ikan koi di kakinya yang merujuk pada simbol keberuntungan.