Pemprov Jabar Bakal Lunasi Utang Petani Milenial Rp900 Juta

Ilustrasi petani
Sumber :
  • Pixabay / sasint

BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat buka suara ihwal dugaan pihaknya lepas tangan atas masalah pemuda Petani Milenial yang dikejar utang bank seusai mengikuti program itu.

Santri Tani Milenial: Solusi Regenerasi Petani Muda di Indonesia

Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat Yuke Mauliani Septina menuturkan mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pihaknya menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa salah seorang peserta Petani Milenial atas nama Rizky Anggara. 

Selanjutnya, Ia menjelaskan bahwa permasalahan ini dipicu atas gagalnya ekspor yang dilakukan pihak offtaker CV Minaqu Indonesia. 

Maharani, Pahlawan dari Lombok bagi Para Petani Pohon Gaharu

Perang RusiaUkraina disebutkan menjadi penyebab gagalnya ekspor dan membuat CV Minaqu Indonesia tak mampu melunasi utangnya.

"Permasalahan ini terkendala dari sisi hilir, produk yang akan dijual diekspor dan tujuannya negara Eropa. Tetapi dalam ekspor itu tidak membayangkan akan terjadi perang Rusia – Ukraina dan menyebabkan terjadinya gagal ekspor,  dan gagal pembayaran," ujarnya. 

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Turun Tangan Bantu Petani Singkong Korban Konflik Lahan

Yuke pun menepis bahwa Pemprov Jabar seolah lepas tangan. Menurutnya, pihaknya bakal segera melunasi utang pemuda itu yang dibayarkan ke Bank Bjb. 

"Hari Senin akan diselesaikan pembayaran kredit mereka ke bank Jabar," tuturnya. 

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama (Dirut) Agro Jabar Nurfais Almubarok selaku penjamin. 

Fais mengatakan, total utang yang akan dibayarkan pada Senin (6/2) sekitar Rp 900 juta. 

Adapun dari kelompok Petani Milenial Rizky Anggara ada 18 orang yang mengajukan kredit. Yang mana masing-masing menerima pinjaman KUR sebesar Rp 50,2 juta. 

"Jadi ini peserta yang dapat KUR dikali Rp 50 juta, itu kewajiban pokoknya ya. Tetapi kami coba negosiasi supaya terkait bunga dan denda sudah disepakati itu," ucap Fais. 

Sebelumnya, salah seorang peserta Petani Milenial, Rizky Anggara (21) mengaku dirinya dan peserta lain yang tergabung dalam angkatan pertama program Petani Milenial harus dikejar utang bank seusai mengikuti program. 

Selama setahun program berjalan, Rizky menyebut para Petani Milenial sudah 4 kali memanen dari budidaya tanaman hias dengan nilai penjualan mencapai Rp 1,3 miliar. 

Namun, hasil panen yang seharusnya diterima oleh para petani itu tak kunjung dibayar oleh CV Minaqu Indonesia selaku offtaker. 

"Sampai sekarang akhirnya si Minaqu ini belum membayar panen kurang lebih Rp 1 miliar," ujarnya. 

Sementara itu, di sisi lain, para peserta justru dikejar utang oleh bank. 

Menurutnya, tiap peserta ditagih utang bank senilai Rp 50,2 juta. Dengan tak dibayarnya hasil panen, Ia mengaku kebingungan untuk membayarkan utangnya ke bank daerah itu. 

Ia pun mengaku sudah mengadu ke Pemprov Jabar namun pemerintah disebutnya seakan lepas tangan.