Anak Anggota Dewan Dari PKS Diduga Terlibat Pencabulan Siswi Madrasah di Kabupaten Seram BagianTimur
- Pixabay
Karena takut, korban mengiyakan dan terpaksa mengikuti ajakan pelaku di lokasi berikutnya, yakni sekolah tempat mereka belajar.
"Perbuatan kedua di bulan Oktober, korban diajak A untuk ke sekolah, jika tidak ikut perbuatan persetubuhan pada bulan September akan disebarluaskan, karena takut korban terpaksa mengikuti kemauan A," ujar iwan.
Tak puas melakukan aksi bejat terhadap kekasihnya itu, pelaku juga mengajak teman-temannya melakukan perbuatan senonoh berulang kali kepada korban. Menurut pengakuan korban, perbuatan senonoh itu dilakukan berulangkali dilakukan pelaku A hingga Januari 2023.
Menurut Iwan, kasus ini terbongkar saat keluarga mencurigai korban mengalami kesakitan di bagian organ intimnya, selain itu juga ada bekas memar di bagian leher dan punggungnya.
"Korban yang semula membatah dan menghindar saat ditanya, namun orang tua korban terus melakukan pendekatan kepada korban. Alhasil, korban mau menceritakan peristiwa yang dialaminya sejak oktober 2022," ujarnya.
Kepada orang tuanya, korban mengaku dipaksa melayani nafsu seorang anak anggota DPRD SBT untuk melakukan hubungan intim.
Tak hanya itu, ia juga ceritakan bahwa korban mengaku, ada pelaku lainnya, selain A yang melakukan pencabulan itu. Iwan juga mengungkapkan sejak kejadian itu, pihak keluarga korban berinisiatif melakukan pendekatan dengan orang tua pelaku untuk membicarakan kejadian peristiwa yang dialami korban.