20 Siswi SD di Surabaya Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum Guru
- Pixabay
Bandung – Institusi pendidikan di Surabaya benar-benar tak menjadi tempat aman dan nyaman bagi pelajar.
Belum genap satu bulan seorang taruna Politeknik Surabaya dianiaya seniornya hingga tewas, kini seorang oknum guru SD lakukan pelecehan seksual kepada puluhan siswinya.
Kasus pelecehan seksual oleh oknum guru ini terjadi pada Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 12.00 wib lalu dilaporkan sejumlah wali murid ke Sentral pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya.
Atas dugaan pencabulan dan pelecehan seksual seorang guru terhadap 8 siswinya namun jumlah siswi yang kembali melapor atas perbuatan asusila tersebut bertambah menjadi 20 orang.
Informasi yang berhasil dihimpun VIVA Bandung, dari laporan orang tua korban , seluruh korban adalah para siswi kelas 4 SD Dan dilakukan oleh salah satu oknum guru berinisial (AS).
Dalam laporanya diketahui oknum guru tersebut melakukan perbuatan pencabulan dengan dalih mengajarkan ke para siswi siswinya mengenai pembelajaran tematik dengan materi menguji kemampuan indra perasa dan peraba.
B salah satu wali murid sekaligus pelapor mengatakan jika kasus itu terbongkar berkat laporan salah satu siswi ke orang tuanya dan ortu siswi tersebut mengkonfirmasi ke orang tua lain dan diketahui kesamaan pengakuan dari para siswi lainya .
“Pengakuan putri kami modus yang digunakan AS pada 11 Februari lalu mengajak para siswi bermain stipo diputar di atas meja di salah satu ruangan di lantai dua gedung sekolah," ungkap salah satu orang tua korban.
Di tempat itu, AS lalu menyuruh para siswi duduk di kursi dengan mata ditutup hasduk dan tangan diikat ke belakang. “ ujar B gregetan.
Dalih AS ingin mengajarkan kepada para siswi tentang kepekaan Indra perasa dan peraba dalam menebak jenis sayuran dengan kondisi mata tertutup.
Tapi dalih tersebut diduga para wali murid hanya tipuan belaka , AS justru diduga memaksa siswi-siswi tersebut merasakan bagian sensitif si guru.
"Kejahatan memang tidak ada yang sempurna , Ternyata saat itu ada salah satu murid yang matanya tidak terlalu tertutup rapat hasduk pramuka.Tak sengaja ia melihat perbuatan AS mendekatkan bagian sesitif tubuhnya ke siswi didiknya," sesalnya
Sepulang sekolah, siswi yang hingga saat ini mengalami trauma dan tak mau sekolah itu mengadu ke orang tuanya.
Sehingga seluruh wali murid datang bersama sama meluapkan protes ke kepala sekolah sekitar 13 Februari 2023 lalu. Aliaka Habibur Rachman selaku kepala sekolah saat di hubungi wartawan mengatakan saat itu, pihaknya hanya bisa meredam amarah wali murid. Setelah para wali murid pulang, pihaknya memanggil AS.