Imbas Penganiayaan Mario Dandy, Potret Dirjen Pajak Kendarai Moge Jadi Sorotan
- Tangkap layar
VIVA Bandung – Imbas dari kasus Mario Dandy Satriyo, anak dari pejabat pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo yang kerap memamerkan kekayaan dan kemewahan di media sosial.
Tak hanya itu saja, ia juga merupakan pelaku penganiayaan sadis terhadap anak dari pengurus pusat GP Ansor bernama, Cristalino David Ozora, yang sempat viral di media sosial.
Sontak, hal itu membuat pegawai pajak menjadi sorotan publik, baik soal kasus penganiayaan maupun atas kekayaan fantastis pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo itu.
Bahkan, baru-baru ini beredar pula di media sosial dan sempat viral videonya tentang Dirjen Pajak Suryo Utomo. Di mana video tersebut, memperlihatkan Dirjen Pajak Suryo Utomo sedang touring pakai moge bareng komunitas Belasting Rijder.
Dilansir dari media sosial akun instagram, undercover.id, bahwa video itu beredar dari akun Youtube, yang diunggah tiga tahun silam.
Belasting Rijder merupakan komunitas rider (pengguna sepeda motor) dari kalangan pegawai Ditjen Pajak (DJP).
"Belasting Rijder adalah komunitas rider para pegawai DJP. Bisa pegawai aktif atau mantan pegawai," tulis salah satu akun facebook anggota komunitas tersebut, seperti yang dikutip dari undercover.id, Minggu, 26 Februari 2023.
"Sebagai pegawai yang sehari-hari menggunakan motor, saya pun terdaftar sebagai anggota Belasting Rijder," jelasnya.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021, diketahui Dirjen Pajak Suryo Utomo memang punya sejumlah koleksi motor gede atau moge dan mobil antik.
Termasuk Harley Davidson Sportster yang harga pasarannya bisa mencapai ratusan juta rupiah, namun itu tergantung kondisi.
Selain itu, koleksi mobil antik milik Dirjen Pajak itu, yakni Jeep Willys dan Jeep Cherokee. Tak hanya itu saja, kekayaan berupa kendaraan bermotornya ada yang lain, hingga totalnya bernilai Rp947 juta.
Masih dilansir dari akun media sosial instagram tersebut, bahwa akun instagram Belasting Rijder yang merupakan komunitas penggemar motir Ditjen Pajak, menghapus semua postingannya.
Melansir tvonenews, beredarnya informasi soal Ditjen Pajak mengendarai moge menuai komentar netizen yang bernada satire (sindiran).
"Yuk masyarakat indonesia yang taat bayar pajak karna para pejabat perlu dana untuk foya foyaa," tulis salah seorang netizen.
"Inget awal tahun gembor-gembor berita bonus naik Karena pegawai pajak memenuhi target penarikan pajak. Sekarang gimana? Sudah pada nikmatin belum bonusnya?," tulis netizen.