Soal Kasus Teddy Minahasa, Prof Sardjana: Bisa Jadi Ada Rekayasa Sengaja Dijadikan Korban
- Berbagai Sumber
VIVA Bandung – Eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa terjerat kasus pengedaran narkoba jenis sabu. Menanggapi hal itu, guru Besar UIN Jakarta Prof. Sardjana Nitidiningrat mengakatakan, dirinya tidak percaya jika Teddy Minahasa terlibat dalam kasus tersebut.
Teman Teddy Minahasa saat bersama-sama di Lemhanas itu menduga bahwa ada yang menjerumuskan Teddy Minahasa dalam kasus ini, dan bisa jadi ada rekayasa yang sengaja dilakukan. Menurutnya, hal tersebut karena Teddy Minahasa adalah polisi yang tidak masuk dalam lingkaran kekuasaan di kepolisian.
"Bisa rekayasa, bisa juga dikorbankan karena dia (Teddy Minahasa) tidak masuk gerbongnya siapa-siapa. Jadi saya melihat Teddy Minahasa ini sengaja dikorbankan karena tidak masuk dalam link nya polisi-polisi yang sedang berkuasa," kata Prof. Sardjana Nitidiningrat dikutip dari VIVA, Selasa (07/03/2023).
Prof Sardjana menegaskan, bisa saja Teddy Minahasa juga sengaja dijadikan korban dengan alasan tertentu.
"Saya gak percaya itu, saya gak percaya. Saya juga dekat dengan polisi sering diskusi-diskusi. Dia bilang belum tentu juga Teddy Minahasa ini pelaku, bisa juga jadi korban. Artinya sesama rekan polisi pun tidak percaya jika Teddy Minahasa memiliki bisnis kotor seperti itu, ndak percaya itu," ungkapnya.
Menurutnya, selama ini Teddy Minahasa dikenal sebagai sosok pribadi yang baik, peduli, dan loyal kepada rekan-rekan di Lemhanas. Dengan begitu, membuatnya dan sejumlah rekan di Lemhanas tidak percaya kalau Teddy terlibat dalam kasus narkoba, apalagi memiliki bisnis barang haram tersebut.
"Secara pribadi beliau adalah sosok yang sangat amat loyal kepada teman-teman semua. Beliau adalah sosok yang peduli terhadap teman dalam suka maupun duka. Sehingga orang-orang tidak percaya jika Teddy Minahasa berbuat seperti itu (transaksi narkoba). Beliau adalah pribadi yang baik tanpa pamrih kepada siapa saja, tujuannya ya persahabatan saja," kata Sardjana.
Dia berharap kebenaran dalam kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya. Dirinya berharap proses sidang bisa berjalan lancar seobjektif mungkin.
"Mudah-mudahan proses hukum dan jalannya persidangan bisa berlangsung objektif. Teddy Minahasa harus berbicara lantang, lebih berani (mengungkap kebenaran). Pengacara Hotman Paris juga harus lebih lantang lagi," pungkasnya.