Linda Pujiastuti Kunjungi Pabrik Sabu di Taiwan Bareng Teddy Minahasa
- tvOneNews
Linda kemudian menjelaskan adanya kode 'buy 1 get 1' yang diungkapka Teddy untuk melakukan “deal” dengan pabrik sabu tersebut.
Linda menjelaskan sindikat produksi sabu itu bisa mengirimkan sabu ke Indonesia, namun sebagian barang harus ditangkap.
"Jadi waktu saya gagal di Laut China, itu saya sudah minta maaf, katanya begini 'Kamu kenal nggak sama bandar di sana?', 'Ada Pak Teddy'. Pak Teddy bilang begini 'Begini aja, kita ke sana. Kalau mereka mau kirim kita kawal', 'Maksudnya gimana Pak Teddy?', 'Ya bilang aja buy 1 get 1', dia bilang begitu," ujar terdakwa Linda.
Linda mengatakan jika nanti sindikat sabu Taiwan akan mengirim sabu 2 ton sabu ke Indonesia, 1 ton sabu akan sengaja diloloskan dan 1 ton sabu akan ditangkap, dimana deal antara Teddy dengan bandar sabu itu, Teddy meminta uang Rp100 milliar untuk jika sabu lolos 1 ton.
"Ya saya kasih telepon dulu ke sana, saya tanya dulu, contoh misal Mr X mau kirim ke Indonesia 1 ton, jadi 1 ton lewat, 1 ton kita tangkap. Tapi Pak Teddy nggak mau, jadi kalau 1 ton kirim ke sini, Pak Teddy minta fee Rp100 miliar. Jadi saya ke sana ketemu dengan Mr X, waktu itu saya ketemu 3 kali di Taiwan dengan Pak Teddy," ujarnya. Linda mengatakan, upaya pelolosan sabu 1 ton tersebut akhirnya tidak jadi disepakati lantaran sindikat tidak mampu membayarkan fee kepada Teddy.
"Kalau 1 ton Pak Teddy mintanya Rp 100 miliar, karena waktu itu terlalu mahal akhirnya nggak jadi," ujarnya. Kuasa hukum kemudian kembali bertanya apakah ada saksi yang melihat keduanya pergi ke pabrik sabu di Taiwan, namun Linda menjawab saat itu dirinya hanya pergi berdua saja dengan Teddy. "Bisa ibu dibuktikan di paspor?" tanya kuasa hukum.