Elektabilitas Ganjar Pranowo Tergerus Usai RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Instagram @ganjar_pranowo

VIVA Bandung – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi salah satu kepala daerah yang mendapat banyak kecaman publik usai FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Dikalahkan China, Media Belanda Ramai-Ramai Sebut Timnas Indonesia Sudah Tidak Punya Harapan

Banyaknya kecaman terutama dari warganet tersebut, menurut Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, pasti akan berpengaruh pada elektabilitas Ganjar.

Sebab Ganjar menjadi salah satu kepala daerah yang disebut bakal diusung di Pilpres 2024. Selain hasil survei berbagai lembaga, menempatkannya di urutan teratas.

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Terkait batalnya Piala Dunia U-20, nama Ganjar dikecam. Tentu secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar," kata Arif, saat dihubungi, Jumat 31 Maret 2023.

Melalui surat keputusannya, Ganjar menyatakan penolakan terhadap Timnas Israel yang akan ikut bertanding. Warganet pun menumpahkan kekesalannya, setelah FIFA resmi merilis tuan rumah event internasional yang semula digelar di Indonesia, diganti ke negara lain.

Bak Ketimpa Durian, Bahrain Dikenakan Sanksi FIFA Jelang Lawan Timnas Indonesia

"Iya secara tidak langsung begitu (menggerus elektabilitas), karena tidak populis," lanjut Arif yang juga pengamat politik tersebut.

Walau belum bisa diukur seberapa besar anjloknya elektabilitas tersebut, namun Arif menilai bisa jadi cukup besar. Mengingat pecinta sepakbola di Indonesia juga sangat tinggi.

"Kita tahu penggemar sepakbola di Indonesia cukup besar. Karena itu penggemar sepakbola tentu kecewa dengan batalnya piala dunia U-20," katanya.

Survei Indikator Politik Indonesia yang terbaru, memang masih menempatkan Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tertinggi. Namun dalam hasil itu juga, ada trend penurunan elektabilitas Ganjar dari Februari hingga Maret 2023.

Dimana turun dari 37,4 % menjadi 36,8 %. Begitu juga dengan Anies. Tetapi Prabowo Subianto mengalami kenaikan.

"Ganjar meski di tingkat pertama, itu tidak terlalu besar karena beberapa bulan mengalami stuck. Prabowo dianggap terlempar dalam persaingan, ternyata malah kompetitif lagi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparan hasil survei yang digelar Minggu kemarin.

Indikator juga melakukan simulasi 2 nama capres, termasuk Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto. Dimana "Prabowo menguat, Ganjar melemah," dari hasil simulasi kedua nama tersebut. Walau simulasinya tetap dimenangkan Ganjar, namun Indikator mencatat terjadi trend penurunan suara. Sementara Prabowo terus meningkat.

Itu terlihat misalnya dari Februari 2023. Suara Ganjar ada diangka 45,0 % dan Prabowo 37,5 %. Namun memasuki Maret 2023, suara Ganjar terus menurun sampai pada 41,8 %. Sedangkan Prabowo naik tajam hingga mencapai 40,9 %.