PO Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Sempat Kirim Chat ke Anak Sebelum Hilang

Dukun pengganda uang
Sumber :
  • VIVA/Ronaldo Bramantyo

VIVA Bandung – Slamet Tohari warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara kini diamankan polisi akibat kasus penipuan yang berujung pembunuhan dengan modus penggandaan uang di Banjarnegara Jawa Tengah.

Ini Tampang Anak Bos Tukang Roti yang Aniaya Karyawan

Melansir dari VIVA, Slamet Tohari tega menghabisi sejumlah korbannya dengan membunuh secara berantai.

Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, saat ini ada 10 jenazah sudah ditemukan dan masih dalam penyelidikan. 10 jenazah yang diduga korban TH itu akan diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jateng.

Pelaku Pemukulan Dokter Koas Dijadikan Tersangka, Bakal Dipenjara Selama Ini

"Bagi keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, silahkan laporan ke Polres Banjarnegara atau kantor kepolisian terdekat, nanti akan dibantu untuk proses identifikasi," kata Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, dilansir VIVA Bandung, Selasa 4 April 2023. 

Sementara itu, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto dalam konpers hari ini mengungkapkan, petugas Polres Banjarnegara dibantu relawan telah menggali sebuah kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. 

Alasan Sebenarnya Pelaku Hajar Dokter Koas Unsri di Kafe, Disuruh?

Petugas kemudian mengevakuasi sejumlah mayat yang dikubur di kebun tersebut yang diduga korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH.

Beberapa mayat sudah dalam kondisi tulang belulang. Hingga kini, polisi menemukan 10 mayat. Diketahui, polisi akan kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama.

TH mengaku melakukan perbuatan tersebut karena jengkel ditagih para korban, terkait modusnya sebagai dukun penggandaan uang.

Motif Pembunuhan

Mbah Slamet diseret polisi

Photo :
  • Tangkapan Layar Video Viral

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengungakapkan motif Slamet, pelaku pembunuhan di Banjarnegara yang mengaku dukun pengganda uang.

Dijelaskan Hendri, Slamet tega membunuh korbannya karena kesal selalu menagih uang yang disetorkan padanya untuk dilipatgandakan.

Salah satu korban berinesial PO menyetorkan uang senilai Rp70 juta secara bertahap kepada Mbah Slamet untuk dilipatgandakan. 

Saat itu, Slamet mengaku kepada PO bisa menggandakan uang tersebut menjadi Rp5 miliar. Namun, setelah beberapa hari kemudian PO tak melihat hasilnya, hingga ia selalu menagih janji Slamet. 

"Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya," kata Hendri di Polres Banjarnegara.

Slamet pun merasa geram karena sering ditagih oleh PO, lalu dia meracun korban dengan memberikan minuman.

"Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas (racun ikan) kepada korban," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, polisi menemukan sebelas korban yang dikubur oleh Slamet di jalan menuju ke hutan di wilayah Wanayasa. Namun sebelas korban itu diketahui identitasnya. 

Menurut Hendri, terbongkarnya kasus ini bermula ketika Polres Banjarnegara menerima laporan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023). 

PO yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan hilang setelah menemui Mbah Slamet di Banjarnegara pada (23/3/2023). 

Hendri menuturkan, PO sempat mengirim chat WhatsApp pada anaknya sebelum dinyatakan hilang. Hal itu untuk mengabarkan posisi dan langkah antisipasi. 

"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," ungkap Hendri mejelaskan bunyi pesan PO pada anaknya.

Lalu, ponsel PO sudah tidak bisa dihubungi pada Jumat (24/3/2023), Kemudian pihak keluarga pun melaporkan hilangnya PO ke Polres Banjarnegara. 

Dari hasil penyelidikan polisi di TKP, diketahui bahwa Mbah Slamet ini telah mengubur jasad PO di sebuah lahan perkebunan. 

"Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," katanya. 

Setelah polisi melalukukan pendalaman lebih lanjut, ternyata ditemukan 10 jasad lain di lokasi yang tak jauh dari tempat PO dikuburkan.