Kini Warga Arab Mayoritas Lebih Pilih Jadi Ateis Ketimbang Beragama Islam, Ini Alasanya

Bendera Arab Saudi
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA Bandung – Timur Tengah merupakan daerah asal muasal munculnya ajaran agama Islam. Maka tidak heran jika di daerah tersebut penduduknya banyak beragama Islam.

23 Tokoh Muhammadiyah yang Bergelar Pahlawan Nasional: Dari Soekarno hingga AR Baswedan

Namun dalam satu dekade terakhir, muncul fakta menarik soal agama yang dianut penduduk negara Arab. Fakta tersebut adalah peningkatan penganut ateisme (tak bertuhan/beragama).

Berdasarkan survey BBC International pada tahun 2019, ada kenaikan persentase penduduk tidak beragama dari awalnya hanya 8% tahun 2013 menjadi 13% di tahun 2019.

Profil, Karir, hingga Agama Kevin Diks Punggawa Baru Timnas Indonesia

Sedangkan dalam riset menurut Iranian’s Attitudes Toward Religion tahun 2020, terungkap bahwa 47% dari 40.000 responden mengaku sudah menjadi ateis. Sedangkan di Turki, negara yang 99% penduduknya muslim tercatat memiliki peningkatan jumlah ateis dalam 10 tahun terakhir. 

Adapun menurut lembaga survei Konda tahun 2019, ditemukan bahwa jumlah orang Turki yang mengaku menganut Islam mengalami penurunan dari 55% menjadi 51%. Mesir juga melakukan survei dengan topik serupa yaitu menunjukkan peningkatan jumlah penganut ateisme.

Partai Ummat Tolak Peniadaan Azan Magrib di TV Nasional saat Perayaan Misa Paus Fransiskus di GBK

Melansir dari Deutsche Welle, Universitas Al-Azhar Kairo tahun 2014 memperlihatkan bahwa 10,7 juta dari 87 juta penduduk Mesir mengaku ateis. Hal yang sama juga terjadi di Arab Saudi. Berdasarkan Laporan Saudi Arabia 2021 International Religious Freedom Report, ada 224.00 orang memilih ateis atau agnostik. 

Dengan adanya fakta mengejutkan itu, sontak saja membuat publik pun penasaran apa alasan mereka lebih memilih untuk menganut ateisme.

Melansir dari Men Without God: The Rise of Atheism in Saudi Arabia yang ditulis Hannah Wallace menjelaskan, mereka pindah agama tersebut tak lepas dari sikap politik pemerintah setempat yang memanfaatkan agama. 

Penduduk yang kritis akhirnya menolak politisasi dan memilih menjadi ateis. Selain itu, ada pula aturan ketat agama Islam yang diterapkan seperti dilarang untuk minum minuman keras dan hal lain, sehingga membuat beberapa penduduk merasa gusar dan memilih untuk menjadi ateis.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id dengan Judul: Terungkap Alasan Warga Arab Ramai-ramai Pilih Ateis Ketimbang Menganut Islam