Kondisi Ken Admiral Usai Dianiaya Anak Perwira Polisi di Medan

Viral Penganiayaan Brutal Diduga Dilakukan Oleh Anak Komisaris Polisi
Sumber :
  • Twitter @mazzini_gsp

VIVA BandungPenganiayaan yang dilakukan oleh anak perwira polisi AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan menjadi fokus penyidikan Polda Sumatera Utara. Ken Admiral yang menjadi korban penganiayaan pun mendapat sorotan publik. Siapa sebenarnya Ken Admiral?

Daftar Polri 2024, Ini Link Download PDF Contoh Surat Persetujuan Orang Tua

Dari pernyataan Kombes Sumaryono terungkap jika Ken Admiral adalah mahasiswa yang kuliah di luar negeri. 

Penyelidikan kasus ini terkendala karena sebelumnya Ken Admiral masih berada di luar negeri, sehingga belum diperiksa.

Daftar Polisi Bintara 2024 Sekarang Juga, Ini Syarat dan Cara Daftarnya: Dijamin Lulus!

"Sebenarnya tidak ada kendala dalam pemeriksaan, tapi kendala karena kemarin kita terhambat pelapor Ken Admiral sedang belajar di luar negeri. Jadi menunggu yang bersangkutan datang untuk pemeriksaan," Kata Kombes Sumaryono kepada Awak Media, Selasa, 25 April 2023.

Hal ini juga dibenarkan Elvi Indi, ibunda Ken Admiral, menyebut sang anak kuliah di Manchester University, Inggris. 

Hati-hati Penipuan! Ini Cara Daftar Polisi Bintara 2024 yang Benar: Jangan Asal-asalan

Dampak Penganiayaan

Sang ibunda, Elvi menjelaskan, setelah dianiaya Aditya Hasibuan, Ken mengalami luka serius di bagian pelipis hingga darahnya membeku di mata.

"Habis kejadian itu, pagi dibawa jahit dulu disini (menunjuk pelipis), habis jahit besoknya dia gak bisa mereng kiri kanan kepalanya, dibawa ke RS Materna, di-scan kepalanya semuanya. Cuman bisa satu hari, karena besoknya dia ada ujian, karena gak sekolah disini harus balek dia," ucap Elvi.

"Jadi dalam keadaan sakit, dia balek untuk kuliah, jadi dengan kondisi dia gak sehat dia balek keluar dari Medan. Baru sesudah itu dia berobat jalan untuk nyembuhin kepalanya, matanya. Karena matanya kan beku darahnya semua," sambungnya.

Kini, Ken kurang dapat melihat cahaya. Dikatakan Elvi, anaknya itu pun merasa buram kalau melihat tulisan-tulisan.

"Sekarang yang ia alami cuma gak bisa lihat cahaya, sama kalo lihat-lihat tulisan macam kabur-kabur hanya itu," ucapnya.

Merasa tak tenang dengan kondisi anaknya, Elvi menyuruh Ken kembali ke rumah agar mendapat perawatan.

"Cuman kemaren saya pulangin 10 hari, sekarang posisinya kan dia ujian, sekarang udah balek tadi jam 7.00 WIB udah balek, karena sekolahnya kebetulan di Inggris, di Manchester University," kata Elvi.

Tak lupa, Elvi mengucapkan terima kasih kepada Polda Sumut karena telah membantu kasus yang dialami anaknya

"Tapi alhamudillah saya berterima kasih, sepuluh jari saya ngucapkan, ternyata Polda betul-betul luar biasa bantuinnya," ucapnya.