Museum Dewantara Diinjak Massa yang Bentrok di Tamansiswa Yogyakarta, Cucu Ki Hajar Dewantara Menang
Viva Bandung – Bentrok massa yang terjadi di kawasan Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, berimbas pada sejumlah fasilitas museum Ki Hajar Dewantara yang rusak.
Cucu dari Ki Hajar Dewantara pun hanya bisa menangis melihat peninggalan kakeknya terinjak-injak massa yang berusaha menyelamatkan diri dengan memasuki gerbang Pendopo Tamansiswa.
Pulung Nirboyo, mengaku hanya bisa menangis ketika ratusan massa memasuki area Museum Dewantara yang merupakan bangunan cagar budaya.
KEndati demikian, dia juga sedikit bangga saat nama sang kakek, Ki Hajar Dewantara masih memiliki kehormatan dengan tidak dirusaknya patung Ki Hajar Dewantara. Massa juga tidak sampai masuk ke dalam pendopo Tamansiswa.
"Ya waktu massa masuk itu pikiran saya menangis.. terharu saya. Ya itu tadi kita sebagai anak cucunya sendiri kita mau masuk rumah eyang, mau duduk di kursi saja gak mau, gak berani karena bener-bener kita menjaga." jelas Pulung. "Begitu malam itu melihat sampai diinjek-injek gitu saya nangis...saya nangis. Dan yang kedua saya sedikit bangga karena masyarakat Jogja ternyata masih menghormati eyang kami." lanjutnya.
"Karena kami berteriak-teriak, tolong jangan naik pagar .. tolong jangan menginjak cagar budaya, mereka benar memang tidak berani meloncat ke dalam, walaupun dengan kondisi menimpuk-nimpuk ya tapi yang jelas mereka tidak merusak patung eyang saya, trus tidak menerobos masuk Pendopo Tamansiswa itu aja," jelasnya lagi.
Menurut Pulung, sejumlah fasilitas di Museum Dewantara membuat keluarga terpukul. Selama ini, anak cucu sang pahlawan pendidikan itu selalu merawat berbagai koleksi peninggalan sejarah.
Bahkan beberapa benda peninggalan yang terinjak-injak membuat sang cucu kembali mengenang perjuangan Ki Hajar Dewantara.
Di Museum Dewantara ada banyak peninggalan sebagai saksi bisu perjuangan Ki Hajar Dewantara.
Sampai saat ini, kondisi di kawasan Pendopo Tamansiswa berjalan kondusif, namun museum Ki Hajar Dewantara belum dibuka kembali untuk umum.
Pulung Nirboyo berharap Yogyakarta kembali damai sehingga siapa pun yang hendak datang, baik untuk belajar maupun berwisata, bisa selalu merasa aman dan nyaman.