Al Zaytun Butuh Dana Miliaran, Pablo Benua Tanggung Biaya Operasional: Minta Sama....
- VIVA.co.id
Viva Bandung –Panji Gumilang menyatakan bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun membutuhkan dana operasional sebesar Rp120 miliar dalam satu tahun.
Panji Gumilang menargetkan 750 santri setiap tahun untuk menambah dana operasional agar kebutuhan Al Zaytun tetap stabil. Ini dilakukan karena jumlah dana yang diberikan oleh penerimaan santri baru sangat besar.
“Dana yang harus masuk per orang 3.500 dolar AS (Rp53 juta). Kali sekian. Dibayar di depan. Walaupun uang ini tidak bisa mencukupinya untuk satu tahun.
Tapi kami, pengusaha ini, berdikari, putar (uang). Kalau usaha itu kan mesti ada untung. Dari sini aja Rp39 miliar,” sebut Panji dalam program Kick andy beberapa waktu lalu.
Kemudian, dia juga menyebut AL Zaytun mendapat kucuran dana BOS dari Kementerian Agama. Tak tanggung-tanggung, mereka menerima dana BOS per tahun mencapai Rp4 miliar. hal ini dikarenakan jumlah santri melebihi 5 ribu orang.
Di tengah opini publik bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun memberikan ajaran yang bertentangan dengan hukum Islam, Pablo Benua bahkan bersedia mendukung ponpes tersebut.
'Saya membela Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang, saya tekankan, saya pasang badan untuk Syekh Panji Gumilang dan Al Zaytun,” kata dia seperti dilihat dari YouTube Al Zaytun Official, Kamis, 20 Juli 2023.
Pablo Benua juga berbicara tentang pembekuan ratusan rekening Panji Gumilang oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) saat menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram di Al Zaytun.
“Bahkan hari ini, saya ingin sampaikan kepada teman-teman, isu rekening Syekh Panji Gumilang dan rekening Al Zaytun katanya diblokir,” imbuhnya.
Terkait pembekuan rekening tersebut, Pablo mengingat pesan Panji Gumilang untuk jangan takut, hal itu kembali ia sampaikan kepada para santri Al Zaytun.
“Syekh bilang jangan takut dan saya juga sampaikan kepada teman-teman jangan takut,” jelasnya.
Untuk Itu, Pablo mengaku siap menanggung seluruh biaya operasional Pesantren Al Zaytun yang jumlahnya tidak sedikit yakni Rp120 miliar per tahun.
“Kalau Al Zaytun kekurangan operasional, minta sama saya, saya kasih!" kata dia disambut tepuk tangan para hadirin.
“Demi pendidikan di Indonesia,” Pungkas Pablo.