Geger! Pengakuan Tersangka Jual Ginjal Bekasi ke Kamboja

Tersangka Jual Ginjal
Sumber :

Hanim mengku dirinya mencari lagi korban dan dapat 31 orang untuk berangkat pada Juni 2023. Dari sini, dia juga mengklaim tidak mendapat keuntungan. Alasannya karena dia memiliki utang Rp700 juta ke Preah Ket Mealea Hospital.

Usai Demo, Mahad Al Zaytun Bakal Kena Sanksi Administrasi Hingga Dugaan Pidana

Sempat terlintas di pikirannya untuk berhenti menjalankan bisnis ini. Tapi lantaran utangnya belum lunas, hal ini pun terus dilakukannya.

"Nah kemudian ada pemberangkatan lagi bulan Juni, itu tetap saya kasbon lagi. Utang saya ke rumah sakit itu sebesar Rp700 juta lebih. Jadi kalau dihitung-hitung itu enggak ada, saya enggak ada (untung). Saya sempat pas anak-anak dipulangkan karena gagal proses, saya sempat ngomong ke Miss Huang, 'Miss kalau kayak gini, saya mendingan berhenti aja. jangan dilanjutin.' (Dijawab) 'jangan gitu Mas, nanti kasbonan Mas Hanim segini gedenya gimana cara bayarnya?’" ujar Hanim lagi.

Polri Bakal Tangani Dugaan Tindak Pidana Ponpes Al Zaytun, Begini Penjelasan Mahfud MD

Diketahui, Polri mengungkap sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) internasional di Bekasi menjual ginjal korbannya ke Kamboja.

"Pada kesempatan ini, tim gabungan Polda Metro Jaya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi dibawah asistensi dari Dittipidum Bareskrim Polri, serta Divhubinter telah mengungkap perkara TPPO dengan modus eksploitasi, penjualan organ tubuh manusia jaringan Kamboja," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 20 Juli 2023. 

Alasan Mahfud MD Sebut Ada Dugaan Tindak Pidana di Ponpes Al Zaytun

Adapun korbannya mencapai ratusan. Sementara itu, untuk total tersangka dalam kasus ini ada 12 orang. Dua diantaranya adalah anggota polisi dan imigrasi. Namun, Karyoto mengatakan keduanya diluar sindikat.

"Telah memakan total korban sebanyak 122 orang," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title