Kisah Warga Miskin di Karawang Derita Kanker, Tertipu Calo Rumah Sakit
- istimewa
"Saya di Bandung bahkan sewa kontrakan, karena capek harus bolak-balik tak ada biaya, jadi nunggu jadwal periksa, jadwal kemoterapi, dan jadwal operasi di kontrakan itu," ungkapnya.
Dari Desember hingga pertengahan Mei, hampir 6 bulan tersebut Wasim menemani sang istri di Bandung, untuk biayanya selama di Bandung Wasim mengaku hanya mengandalkan pinjaman dari tengganya di kampung. Sebab sebelumnya Wasim sudah habis puluhan juta menjual sawah garapannya untuk membawa sang istri ke Bandung.
"Selama akhir Desember, sampai Mei saya di kontrakan, karena memang gak kebagian tempat untuk dirawat di rumah sakit, pas jadwal kontrol baru dibawa ke rumah sakit. Disana saya hanya ngandelin pinjeman, dan menjual padi hasil panen," ungkap Wasim.
Selama hampir 6 bulan tersebut Wasim habis biaya puluhan juta untuk mengurus pengobatan sang istri, namun, jadwal operasi yang dinanti untuk sang istri tak juga datang. Hingga akhirnya Wasim menyerah karena ia sudah kehabisan uang, Wasim memutuskan membawa kembali sang istri pulang.
Kisah serupa juga diceritakan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pangkalan, AKP Abdul Wahab Sahroni, pada Rabu, 8 Juni 2022. Ia menuturkan rumah keluarga tersebut berlokasi tak jauh dari lokasi Mapolsek Pangkalan.
Ia mengetahui sakit kanker yang diderita Dasih setelah para tengga bercerita mengenai kondisi kanker payudara Dasih, karena letak rumah Dasih cukup dekat dengan Mapolsek Pangkalan.
"Saya tahu sekitar sebulan belakangan ini, kami bahkan beberapa kali menggelar doa bersama di Musala Polsek untuk kesembuhan ibu Dasih," ujar Kapolsek.