Jelang Idul Adha, Hewan Sembuh Dari PMK di Bandung Capai 23 Persen

Pencegahan PMK di Bandung
Sumber :
  • humas bandung

BANDUNG – Menjelang hari raya Idul Adha pemerikasaan hewan qurban dan mendeteksi wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) di Jawa Barat gencar dilakukan.

Ibu Hamil Boleh Makan Daging Kambing Kurban? Ini Kata Dokter dan Batasan Amannya

Seperti halnya di Bandung, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Kabupaten Bandung mencatat ada 629 ternak di wilahnya sembuh dari infeksi wabah PMK.

Kepala Distan Kabupaten Bandung Tisna Umaran menyebut bila dipersentasekan tingkat kesembuhan ternak dari infeksi wabah PMK itu berada diangka 23 persen.

Makan Daging Kurban Berlebihan? Awas Kolesterol Tinggi Mengintai, Kenali 7 Tandanya

"Hingga 6 Juni 2022 ternak yang terpapar virus PMK mencapai 2.658 ekor. Terdiri dari 2031 ekor sapi perah, 618 sapi potong, 4 ekor kerbau dan 5 ekor domba," kata dia.

Ia menyatakan, berdasarkan hasil perbandingan masih banyak hewan yang sembuh jika dalm perbandingan.

Terungkap! Alasan Sapi Limosin Jadi Primadona Hewan Kurban Para Artis Hingga Presiden

"Untuk ternak yang sembuhnya sekitar 23 persen atau sama dengan 629 ekor. Itu artinya masih banyak yang sembuh jika melihat perbandingan itu," ungkapnya.

Dari total yang terpapar PMK, lanjut Tisna, ada juga ternak mati 65 ekor dengan rincian 5 sapi potong, 60 sapi perah. Lalu ternak yang terpaksa disembelih sebanyak 47 ekor.

Lebih lanjut dikatakan Tisna, pihaknya mengakui jika hasil monitoring lapangan peningkatan suspek ternak yang terpapah wabah PMK di Kabupaten Bandung ini tergolong cepat.

"Dari semulai hanya 14 kasus dalam kurun waktu sebulan melonjak hingga 2.600 an lebih suspek. Ini memang perlu penanganan yang sangat serius," ujarnya.

Pihaknya kini sudah mengajukan pengadaan antibiotik dan vitamin kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian tetapi masih dalam proses.

"Untuk pengadaan vaksin, kami juga telah mengajukan permohonan sebanyak 19 ribu ampuls vaksin. Katanya akan datang pada awal Juni ini," ucap Tisna.

Selain pengajuan vaksin, pihaknya juga kini akan segera melakukan rapat koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).

"Guna membahas kemungkinan penggunaan anggaran BTT. Karena ini sudah mendesak. Meski tidak menular kepada manusia, tapi ini berakibat kepada ekonomi," pungkasnya. (irv)