Sadis! Kuli Bangunan Tega Bunuh Dian Silviani Dosen UIN Raden Mas Said Solo, Keluarga Ungkap Fakta

Ilustrasi Pembunuhan
Sumber :
  • Pinterest

VIVA BandungKeluarga Wahyu Dian Silviani (34), dosen UIN Raden Mas Said Solo asal Lombok yang dibunuh sadis oleh seorang kuli bangunan gegara sakit hati, masih berduka.

Dedi Mulyadi Minta Maaf Kepada Keluarga 7 Terpidana Kasus Vina Usai PK Ditolak MA

Mereka tidak percaya bahwa anak mereka yang baik Wahyu Dian Silviani dosen UIN Raden Mas Said Solo adalah sosok yang sopan, dan mudah bergaul bisa menjadi korban kekejaman pelaku yang hanya sakit hati.

Jenazah Dian dimakamkan di pekuburan Darul Aman Sejahter Pejeruk Desa, Ampenan, Kota Mataram, NTB. Ayah, ibu, dan adik-adiknya menangis pilu saat jenazah dimasukkan ke liang lahat. Mereka mengikhlaskan kepergian Dian, tapi juga berharap agar keadilan segera terwujud.   

Terkuak Alasan Dokter Koas Unsri Diamuk Sopir Keluarga, Sempat Ngaku Tidak Disuruh

Ayah Dian, Prof. Moh Hasil Tamzil, yang juga merupakan guru besar di Universitas Mataram ini mengatakan kepada media bahwa, anaknya dikenal sebagai orang yang tidak banyak bicara dan selalu santun dan sopan kepada siapa pun.

Ia tidak terima dengan pengakuan pelaku yang mengaku membunuh Dian karena marah dikata-katai. 

Dugaan Ancaman Pembunuhan Mencuat dalam Kasus Rudapaksa Agus Buntung

"Si pelaku katanya sakit hati gara-gara dikatain, di katain dengan kata yang tidak wajar. Kalau saya lihat, saya lebih tahu bagaimana behaviour anak saya. Anak saya ini orang yang tidak banyak bicara, anaknya santun dan sopan. Sehingga kalau muncul kalimat bahwa dia marah gara-gara dikatain kayaknya tidak. Ini ada sesuatu yang tersembunyi di balik pengakuan itu," ungkap Tamzil.

Tamzil curiga bahwa pelaku bukan bertindak sendiri, tapi curiga pelaku merupakan orang suruhan. Ia meminta polisi untuk tidak puas dengan kesaksian pelaku dan terus melakukan penyelidikan.   

Halaman Selanjutnya
img_title