Faktor Cuaca Jadi Penyebab Harga Sembako di Kota Bandung Naik

Ilustrasi pasar
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Didagin) Kota Bandung menyebut jika cuaca yang tak menentu menjadi salah satu penyebab harga sembako di wilayahnya naik.

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Sabtu 18 Mei 2024

Sembako yang mengalami kenaikan harga seperti telur, daging ayam, gula pasir, minyak curah, cabe merah tanjung, cabe rawit, dan bawang merah.

"Setiap seminggu sekali di hari Kamis kami terjun ke tujuh pasar tradisional dan tujuh toko ritel modern untuk memantau komoditas bahan makanan di sana," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah kepada wartawan, Kamis, 9 Juni 2022.

Prakiraan Cuaca Kota Bandung Hari Ini, Jumat 17 Mei April 2024

Elly menyebut komoditas yang mengalami kenakaikan antara lain telur yang sekarang kisarannya Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, dengan harga acuan seharusnya Rp24 ribu.

Kemudian daging ayam yang harga normalnya Rp35 ribu kini menjadi Rp38 ribu per kilogram. Lalu gula pasir yang kini harganya Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram, di mana harga acuannya Rp13.500.

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Jumat 17 Mei 2024

"Dan yang masih bertengger adalah minyak curah. Harusnya Rp15.500 per kilogram, tapi harga tertinggi yang kami temukan Rp18.000. Namun, sekarang di Kota Bandung sudah ada yang jual sesuai HET," ungkapnya.

Sedangkan harga cabe merah tanjung Rp80 ribu per kilogram. Bahkan cabe rawit menyentuh harga Rp100 ribu. Kemudian yang terakhir komoditas mengalami kenaikan harga adalah bawang merah yang berada di harga Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram, padahal harga acuannya Rp32 ribu.

Elly menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan harga komoditas merangkak naik karena perbuahan cuaca yang tidak menentu.

Di mana seharusnya pada bulan Juni sudah masuk musim kemarau, namun kondisi saat ini masih musim penghujan. Belum lagi serangan hama yang membuat kualitas menjadi menurun.

"Ada juga pengaruh dari relaksasi seperti mulai banyak pernikahan, meski memang faktor ini bukan yang signifikan," jelasnya.

Pihaknya terus menulusir rantai mana yang menjadi masalah, hal ini sebagai antisipasi harga-harga yang melonjak naik.

"Kita cari dari mana asalnya, misal ayam itu biasanya kita dapat dari Priangan Timur. Kita tanya dari peternak di sana, apakah ada kenaikan atau tidak? Jika ternyata dari peternaknya tidak ada kenaikan signifikan, tapi sampai ke Bandung ternyata tinggi, ya ini kita telusuri rantai mana yang 'bermain'," paparnya.

Namun, jelas Elly, hingga saat ini pihaknya tidak menemukan adanya kasus mafia sembako.

"Tak ada kasus seperti itu karena harga-harganya juga tidak naik terlalu signifikan, masih dalam batas normal," imbuhnya.

Kendati harga komoditas menanjak naik, pihaknya belum bisa melakukan Operasi Pasar, karena harus dilakukan peninjauan terlebih dahulu.

"Operasi pasar itu diadakan jika barang di pasaran sudah langka, sehingga sulit diperoleh warga. Kemudian, harga-harga pun mengalami kenaikan yang signifikan," pungkasnya.