Bisa Menyekolahkan Anak-anaknya ke Australia, Ternyata ini Pekerjaan Ayah Mirna Salihin
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Edi Darmawan Salihin, Ayah korban kopi sianida, Mirna Salihin, kembali mencuat namanya di media usai viralnya film dokumenter Netflix yang mengulas kasus Jessica Wongso.
Diketahui, Ayah Mirna merupakan saudagar dan pengusaha kaya kala itu. Namun kini ia mengaku tak lagi punya bisnis apa-apa lagi.
Lantas, apa pekerjaan Ayah Mirna sekarang? Lalu apa bisnis yang pernah ia lakoni sehingga bisa pulang-pergi Indonesia-Australia? Simak informasinya berikut ini.
Bisnis bangkrut
Sebelumnya ayah Mirna merupakan seorang pengusaha yang memiliki sederet lini bisnis. Dirinya juga mengklaim menduduki sebagai kursi pimpinan di PT Fajar Indah Cakra Cemerlang. Perusahaan itu bergerak di bidang jasa pengiriman dokumen atau barang.
Dalam wawancara ekslusif bersama Karni Ilyas, Edi Darmawan Salihin mengaku sudah tidak memiliki bisnis lagi. Ia mengungkapkan jika dulunya kerap suplai senjata milik TNI (Tentara Nasional Indonesia). Namun, usaha Ayah Mirna tersebut bangkrut.
“Iya, pernah, sama teman dulu (punya usaha). Bayarannya tahu sendiri, kan, susah. Bangkrut, enggak mau terusin,” kata Ayah Mirna dalam wawancara bersama Karni Ilyas, dikutip dari tayangan YouTube Karni Ilyas Club, Senin, 9 Oktober 2023.
Jadi petani di Bogor
Sudah tak punya bisnis, Edi Darmawan Salihin mengaku dirinnya kini sibuk menjadi petani cabai di daerah Bogor.
“Om sekarang sudah pensiun, sudah tua. Om sekarang ke gunung, larinya ke Bogor tuh daerah Pamijahan situ. Om nanam cabai, sudah panen dua kali, lumayan lah buat hidup,” ungkap Edi.
Selain itu, ayah Mirna juga membeberkan jika dirinya jadi pengumpul singkong. Bahkan, sampai dijual ke orang Korea meski tidak ekspor.
“Terus tanah Om yang di Bitung itu buat ngumpulin singkong dari Lampung. Semua (dari) Sumatera ke bos saya itu namanya Haji Tabroni itu dia kirim ke Merak itu, dekat itu kan sama Pelabuhan Merak kan Om punya tanah, itu kita jual ke orang Korea. Saya enggak ikut ekspor, karena ekspor sekali gagal, ditolak. Nah kalau melalui Korea ini dibayar terus, biarin lah, untuk lebih dikit, enggak apa-apa,” jelas Edi.
Setelah kepergian anaknya Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan mengaku tak lagi jadi pimpinan perusahaan seperti dulu.
“Nah itu kerjaan Om sekarang kayak gitu, bukan kerja yang hebat-hebat seperti dulu, yang punya karyawan sampai 6 ribu. Itu jasa yang semua kartu kredit kita handle,” jelas Ayah Mirna.