Sah! Raja Malaysia Resmi Diganti, Ini Sosok Raja Barunya

Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung - Pemimpin tertinggi negara Malaysia yaitu Raja Malaysia akhirnya resmi diganti. Nama Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar yang ditunjuk untuk menggantikannya. Sultan Johor tersebut kini akan menjadi Yang di-Pertuan Agong ke-17.

Klaim Saldo DANA Gratis Anda Hari Ini Jumat 26 April 2024, Langsung Cair ke Rekening

Pengumuman itu disampaikan Jum'at, 27 Oktober 2023 siang waktu setempat. Sultan Perak Nazrin Muizzuddin Shah Almarhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah juga akan dilantik menjadi Wakil Yang di-Pertuan Agong.

"Sultan Ibrahim telah terpilih sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-17 untuk masa pemerintahan lima tahun mulai 31 Januari 2024," ujar kerajaan dalam setelah "Konferensi Penguasa" di Istana Negara dikutip dari The Star Malaysia.

Selain Indonesia, Seluruh Wakil Asean Alami Kekalahan Tragis pada Babak Penyisihan Grup

"Sultan Nazrin akan menjabat sebagai Wakil Yang di-Pertuan Agong pada periode yang sama," tambah laporan itu.

Pada Jum'at pagi sebelum diadakannya pergantian Raja, para Sultan Malaysia melakukan pertemuan untuk membahas siapa yang akan menggantikan Raja Abdullah Sultan Ahmad Shah. Raja Abdullah yang juga berasal dari kesultanan Pahang baru saja naik tahta pada tahun 2019 silam.

Sempat Dijuluki Lionel Messi dari Asia, Begini Nasib Andik Vermansah Sekarang

Hal itu dikarenakan Malaysia memiliki sistem monarki yang cukup unik di kawasan Asia Tenggara, di mana mereka menerapkan sistem bergilir kepada para sultan Melayu di sembilan negara bagian untuk menduduki tahta kerajaan Malaysia.

Sistem unik ini dimulai pada tahun 1957, ketika itu Malaysia baru saja mendapatkan hadiah kemerdekaan dari negara kolonial Inggris. Hal itu mengacu pada bagaimana dinasti-dinasti Malaysia terdahulu mempertahankan status dan kekuasaan mereka.

"Raja akan didahulukan atas semua orang di federasi. Kekuasaannya lebih luas dibandingkan kekuasaan masing-masing sultan," tulis konstitusi Malaysia.

"Hal ini termasuk memiliki keleluasaan tunggal untuk menunjuk perdana menteri (PM) dan menolak permintaan pembubaran parlemen."

Seorang Raja di Malaysia memiliki kekuasaan mutlak, termasuk untuk mengampuni orang yang dihukum. Misalnya saja ketika tahun 2018 lalu, Perdana Menteri Malaysia yang sekarang yaitu Anwar Ibrahim pernah dihukum penjara karena kasus tuduhan sodomi dan korupsi.

Namun, pendahulu Raja Abdullah Ahmad Shah, Sultan Muhammad V memberikan pengampunan terhadap Anwar, karena Sultan merasa hukuman tersebut bermotif politik.

Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar

Photo :
  • Viva.co.id

Dikenal suka blak-blakan soal politik, Raja baru Malaysia ini memang sedikit berbeda dari penguasa tradisional Malaysia lainnya. dirinya juga diketahui memiliki hubungan baik dengan PM Anwar Ibrahim.

Sang Raja baru juga dikenal sebagai seorang pebisnis dan pengusaha, dirinya memiliki saham di beberapa perusahaan besar. Salah satunya ialah perusahaan swasta yang memiliki usaha patungan dengan proyek Forest City milik pengembang properti China, Country Garden.