Warga Bireuen Aceh Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya, Begini Alasannya
- Viva.co.id
VIVA Bandung – Warga Desa Pante Sukon, Bireuen, menolak kedatangan pengungsi Rohingya gelombang ketiga dalam bulan ini. Alasannya adalah karena pengungsi Rohingya yang pernah terdampar sebelumnya berperilaku kurang baik dan tidak patuh pada norma-norma masyarakat setempat.
"Warga setempat menolak dan menyuruh imigran Rohingya itu naik lagi ke kapal. Salah satu alasan penolakan yang berkembang, karena imigran Rohingya yang pernah terdampar sebelumnya berperilaku kurang baik dan tidak patuh pada norma-norma masyarakat setempat," kata Joko kepada wartawan.
Namun, setelah diberi pengertian oleh aparat kepolisian, warga setempat bersedia memberikan bantuan makanan dan minuman seadanya, serta bahan bakar minyak, serta menyediakan boat untuk menarik kapal yang ditumpangi pengungsi Rohingya kembali ke laut.
Terdapat lima pengungsi Rohingya yang tinggal di lokasi karena dalam kondisi lemah dan membutuhkan perawatan medis. Mereka sudah ditangani oleh pihak UNHCR dan sementara waktu diungsikan ke Gedung SKB Cot Gapu, Bireuen.
Pihak kepolisian akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dapat bekerja sama dalam penanganan pengungsi Rohingya. Mereka juga mengimbau agar warga setempat tidak bertindak anarkis, dan tetap memperlakukan pengungsi Rohingya dengan baik.
Sementara itu, pengungsi Rohingya yang diusir warga Bireuen justru berangkat menuju pesisir Kabupaten Aceh Utara. Mereka mendarat di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu.