RSHS Bandung Diduga Lakukan Kesalahan Anestesi, Pasien Meninggal Dunia Usai Operasi Gigi Bungsu
- Pixabay
VIVA Bandung – Seorang pasien yang hendak menjalani operasi gigi bungsu di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung meninggal dunia. Kabar ini viral di media sosial setelah dibagikan akun Instagram @latashaqntas.
Menurut akun tersebut, pasien merupakan sepupunya yang dirujuk dari Garut ke RSHS Bandung karena kondisi gigi bungsunya yang sudah parah.
“Singkatnya cerita sepupu gue mau operasi gigi bungsu dari Garut dirujuk ke @rshs_bandung, kata (Rumah Sakit) yang di Garut (RSHS Bandung) ini bagus,” tulis Latasha dikutip Jumat, 15 Desember 2023.
Setelah tiba di RSHS Bandung, tim dokter langsung melakukan tindakan bius. Namun, beberapa menit kemudian, pasien dikabarkan mengalami henti jantung.
“Selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detak jantung,” ungkapnya.
Akibat kondisinya yang kritis, pasien langsung dilarikan ke Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Di NICU, pasien tidak sadarkan diri selama berhari-hari dan divonis mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk paru-paru hitam dan kondisi yang tidak bagus.
“Di sana pasien nggak sadar berhari-hari, tiba-tiba divonis macem-macem. Katanya paru-paru hitam, kondisinya nggak bagus dan lain-lain,” kata Latasha.
Lebih lanjut, pihak keluarga mengklaim sebelum menjalani operasi gigi bungsu, kondisi pasien telah diperiksa dan kondisinya dinyatakan aman untuk dilakukan tindakan.
“Di NICU udah dipakein segala alat bahkan matanya disolatip karena keadaan setelah bius langsung kaget dan melotot lalu gak sadar,” jelasnya.
Pihak keluarga yang merasa ada kejanggalan langsung menanyakan kondisi pasien ke beberapa dokter kepercayaan mereka. Dari beberapa dokter yang dimintai penjelasan, seluruhnya menduga ada kesalahan saat anastesi.
“Ini kemungkinan besar kesalahan anestesi dari dokter anastesi karena cuma selang beberapa menit aja organ bisa langsung semua terutama ginjal, makanya ada henti jantung,” paparnya.
Selama dua minggu di NICU, kondisi pasien tidak menunjukkan adanya perkembangan.
“Udah dua Minggu ini nggak ada perkembangan, tapi badan (pasien) diobok-obok terus, ginjal dicuci dua kali kurang lebih. Ventilator dipindah ke leher alias lehernya dibolongin,” sambungnya.
Selaku keluarga pasien, Latasha meminta pertanggung jawaban kepada pihak RSHS Bandung, namun tidak membuahkan hasil. Hingga artikel ini dibuat, pihak RSHS Bandung belum memberikan keterangan resmi mereka. Akun Instagram Rumah Sakit juga terpantau telah menutup akses kolom komentar.