Hotman Paris Sebut Karyawan yang Bikin Promosi Miras Baru Lulus Kuliah

Holywings
Sumber :
  • Instagram @holywingsindonesia

BANDUNG – Salah satu pemilik saham Holywings Indonesia, Hotman Paris menyebut jika oknum karyawannya yang membuat promosi minuman keras (miras) gratis bagi pelanggan bernama Muhammad dan Maria baru saja lulus kuliah.

Hotman Paris Ungkap Hanya Presiden Jokowi yang Bisa Selesaikan Kasus Vina Cirebon, Ko Gitu?

"Kebetulan yang kebablasan adalah staf baru lulus dari universitas," kata Hotman dikutip dari tvOne pada Senin, 27 Juni 2022.

Menurut dia, Holywings selama ini memang belum pernah menyinggung yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Demo Penolakan W Super Club Milik Hotman Paris di Makassar Berujung Rusuh, Masyarakat Tuntut Hal Ini

Untuk itu, kata Hotman, pihak Holywings sudah memberikan penjelasan kepada organisasi kemasyarakatan dan menghadap para kiyai sekaligus meminta maaf bahwa ini hanya kebablasan salah satu karyawan marketing.

Selain itu, Hotman mengatakan pihak Holywings menjelaskan juga bahwa Holywings memiliki badan hukum tersendiri atas 42 outlet yang tersebar dengan investor beda-beda. Sehingga, tidak bisa asal main tutup begitu saja atas ulah kesalahan salah satu karyawan.

Soal Viralnya Tangkapan CCTV di TKP Penemuan Mayat Vina dan Eky, Begini Kata Hotman Paris

"Holywings 42 outlet, itu semua outlet beda badan hukum. Jadi 42 outlet, 42 perseroan terbatas. Jadi kalau dicabut izinnya satu, yang mana? Pegawai yang melakukan terlibat salah di PT atau pribadi, bukan pegawai dari 41 ini. Karena setiap outlet beda pemegang saham atau investor. Kita sudah datang minta maaf, jelaskan ormas, semua memang kalau begitu silakan saja proses hukum berjalan," jelas dia.

Namun demikian, Hotman mengatakan adanya kasus kealpaan karyawan ini akan menjadi pelajaran bagi Holywings kedepannya agar lebih ketat lagi dalam mengawasi postingan-postingan terkait promosi supaya tidak muncul hal sensitifitas lagi.

"Tentu dengan adanya ini, sudah pasti (dipantau). Oh tidak pernah (menyinggung SARA). Itu pertama kali," ujarnya.