Pentingnya Literasi Digital di Tengah Gempuran Media Sosial

Ilustrasi
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Ditjen Aplikasi dan Komunikasi menggelar webinar Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Provinsi Jabar, dengan tema Pemanfaatan Internet Untuk Menyebarkan Konten Positif.

Tengku Dewi Murka, Chat Andrew Andika Ngambek ke Selingkuhan Terbongkar

Acara ini diikuti oleh pelajar dengan tiga narasumber, yakni Junico B.P Siahaan selaku angota komisi I DPR RI, Budi Hermawan selaku kepala UPTD Tikomdik Pemprov Jabar dan Budi Dalton yang merupakan seniman Jawa Barat, dengan dibuka langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate, Senin 27 Juni 2022.

Dalam sambutannya, Johny G. Plate mengatakan, digelarnya acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan partisipasi bagi siswa dan tenaga pendidik di wilayah Jawa Barat untuk mewujudkan budaya digital dalam lingkungan belajar.

Suami di Cianjur Syok! Istrinya Ternyata Laki-laki, Terbongkar Usai 12 Hari Menikah

Selain itu, agar juga menumbuhkan karakter bagi pelajar dalam kemandirian mencari hal yang tidak diketahui melalui literasi digital guna membangun budaya digital.

"Dalam pandemi Covid-19 kita dituntut untuk melek pada teknologi. Acara ini bertujuan untuk menyiapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ untuk bisa maksimal. Kegiatan ini diperuntukan untuk siswa mahasiswa dan juga tenaga pendidik," ujar Johny, dalam keterangannya di Bandung, Selasa 28 Juni 2022.

Pria Viral yang Makan Seenaknya dan Bayar Semaunya di Warteg Ditangkap Polisi, 1 Temannya Kabur

Dunia digital merupakan sebuah kesempatan yang besar untuk berkreasi, berkarya, berkarir dan berwirausaha. Per Januari 2022, terdapat 204,7 juta pengguna internet dari total populasi Indonesia sebesar 277,7 juta orang dimana tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dari total penduduk.

"Sebagai contoh teknologi digital mampu mempengaruhi dunia politik beliau menjelaskan mengenai proses demokrasi di Amerika Serikat," jelasnya.

Menurut survei indeks literasi digital yang dilakukan oleh katadata dan kominfo pada tahun 2021, dari 4 indikator yaitu digital skills, digital culture, digital ethic hingga digital safety, di Indonesia mengalami penurunan pada indikator digital ethic, di mana itu menandakan bahwasanya masih minimnya pemahaman masyarakat Indonesia mengenai bagaimana etika bermedia sosial di tengah digitalisasi ini.

"Mengenai upaya pemerintah disini Komisi I DPR RI tengah berupaya dalam menangani berbagai permasalahan mengenai digitall safety, salah satunya yaitu proses penyelesaian pembahasan RUU PDP," paparnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Tikomdik Jawa Barat, Budi Hermawan, mengatakan dalam materinya bahwa literasi digital ini selaras dengan program Jawa Barat untuk pendidikan berbasis digital menuju Jabar Juara.

"Jadi program literasi digital ini sangat banyak manfaatnya untuk kita semua, untuk meningkatkan pengetahuan juga kemampuan di dunia digital, dan ini sejalan dengan program kita yaitu digitalisasi pendidikan di Jawa Barat menuju Jabar juara," katanya.

Di sisi lain, Budi Dalton selaku narasumber yang juga seorang seniman menjelaskan, bahwasanya pentingnya kita harus tetap memperhatikan dan mengedepankan unsur-unsur budaya yang ada.

"Jangan sampai dengan adanya era digitalisasi ini membuat kita melupakan akan apa yang menjadi identitas dari negara kita yaitu dengan menjunjung tinggi budaya seperti sopan santun, etika dan yang lainnya," terangnya.