Jemaah Haji Asal Indonesia yang Meninggal Bertambah Jadi 16 Orang
- MCH 2019/Darmawan
BANDUNG – Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443H/2022 telah memasuki hari ke-27. Berdasarkan siaran pers di YouTube Kemenag, jumlah jemaah haji meninggal hari ini Kamis, 30 Juni 2022 bertambah dua orang atas nama Anta Misda Jiam dari kloter 11 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan Norlius Ilyas Intan Kayo dari kloter 7 Embarkasi Batam (BTH 7).
Hingga saat ini total jumlah jemaah haji meninggal di Tanah Suci sebanyak 16 orang. Sementara jemaah haji yang mengalami sakit sebanyak 87 orang, 72 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia dan 12 orang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.
Kondisi cuaca di Mekkah dan sekitarnya diketahui saat ini dilaporkan rata-rata mencapai suhu tertinggi 35 derajat celcius. Maka dari itu Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI Wawan Djunaedi mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk tetap memperhatikan imbauan dari pemerintah.
"Kami tetap mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, jangan menunggu haus untuk minum, tidak memaksakan untuk selalu sholat di Masjidil Haram, tetap memakai masker," kata Wawan Djunaedi yang dikutip VIVA pada Kamis, 30 Juni 2022.
Pemerintah melalui petugas layanan kesehatan juga diketahui telah membuka konsultasi layanan spesialis bagi jemaah haji yang berisiko kesehatan tinggi. Layanan ini guna mengedukasi dan memastikan jemaah haji dapat melaksanakan rangkaian ibadah dalam kondisi kesehatan yang baik.
"Layanan konsultasi ini dijadwalkan secara berkala 1 sampai 2 kali dalam seminggu. Proses layanan ini dilaksanakan di setiap kloter oleh tenaga kesehatan haji masing-masing dan dilanjutkan dengan dokter spesialis yang telah disiapkan oleh pemerintah," jelas Wawan Djunaedi.
Pemerintah juga telah menyiapkan gelang khusus atau jam pintar bagi jemaah haji yang kesehatannya berisiko tinggi untuk terus dipakai setiap saat sampai kembali ke Tanah Air. Jam pintar tersebut juga tidak perlu dilepas saat berwudhu, saat mandi maupun saat melaksanakan ibadah sholat.
Jumlah petugas juga telah ditambah oleh pemerintah di sekitar Masjidil Haram yang seluruhnya disiagakan penuh selama 24 jam untuk membantu dan melayani jemaah. Sebagai upaya pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji.
"Pemerintah mengimbau kepada seluruh jemaah untuk benar-benar menjaga kesehatan semaksimal mungkin. Agar pada saat pelaksanaan puncak ibadah haji nanti dapat dilaksanakan dengan sehat, nyaman dan tertib," ujar Wawan Djunaedi.