Ngeri! Begini Kronologi Pilot-Copilot Batik Air Tertidur hingga Keluar Jalur Penerbangan
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menemukan kelalaian serius dari maskapai penerbangan Batik Air.
Hal itu dikarenakan Pilot-Copilot tertidur selama 28 menit saat pesawat sedang mengudara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pilot (32) dan Copilot (28) menerbangkan pesawat Batik Air jenis Airbus A320 dengan kode registrasi PK-LUV.
"Pesawat ini dioperasikan oleh pilot dan copilot beserta empat pramugari," tulis KNKT lewat laporannya Sabtu, 9 Maret 2024.
Awalnya, pesawat ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Bandar Udara Halu Oleo, Kendari.
Saat di Jakarta, copilot sempat mengaku kepada pilot bahwa dirinya kurang istirahat.
Singkat cerita, pesawat akhirnya berangkat dari Jakarta pada pukul 03.14 WIB.
Selama penerbangan berlangsung, sang pilot (PIC) mempersilahkan copilot (SIC) untuk beristirahat, karena ia menyadari betul copilot kurang istirahat.
"PIC menawarkan SIC untuk beristirahat karena ia menyadari SIC kurang istirahat. SIC beristirahat di kokpit dan tidur sekitar 30 menit," jelasnya.
Sebelum pesawat mendarat, copilot sudah terbangun dari tidurnya, kemudian saat pesawat mendekati Kendari Air Traffic Control (ATC), namun cuaca saat itu sedang berada di bawah standar untuk pendaratan.
Sekitar pukul 07.11 waktu Kendari, pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan mulus setelah berputar di langit selama 30 menit.
Setibanya di sana, menurut KNKT, pilot dan copilot sempat menyantap mie instan di kokpit.
Setelah semua penumpang dipastikan turun, proses boarding penumpang selanjutnya menuju Jakarta dilakukan.
Lanjut KNKT, setelah segalanya selesai, sekitar pukul 07.48 WIB, pesawat kembali melanjutkan penerbangan menuju Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723.
Pukul 08.05 WIB, pesawat terbang menuju Jakarta dari Kendari. Dalam penerbangan kali ini, sang pilot bertindak sebagai pilot monitoring dan kopilot sebagai pilot flying.
Saat pesawat mencapai ketinggian 36.000 kaki di atas permukaan air laut, pilot dan kopilot melepas headset dan memperkeras volume suara kokpit.
Kemudian, pilot pun meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat dan izin pun diberikan.
Sekitar pukul 08.22 WIB, pilot pun terbangun dan menawarkan gantian tidur. Namun, saat itu kopilot langsung menolak dan menjawab tidak ingin istirahat.
"Kedua pilot kemudian melakukan percakapan non-tugas selama sekitar 30 detik, dan kemudian pilot melanjutkan mode tidur," jelasnya.
Saat itu, copilot pun menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, ia sempat meminta kepada ACC untuk mengudara 250 derajat demi menghindari kondisi cuaca buruk.
Namun nahas, beberapa menit setelah melakukan komunikasi dengan ACC, sang copilot pun dengan tidak sengaja tertidur.
Setelah 12 menit transmisi terakhir, ACC Jakarta kemudian kembali menanyakan kepada BTK6723 terkait berapa lama pesawat mengudara pada posisi 250 derajat.
Akan tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari sang pilot maupun copilot.
"ACC Jakarta menelepon BTK6723 dan tidak ada respons dari pilot. Beberapa upaya untuk menghubungi BTK6723 telah dilakukan ACC Jakarta termasuk meminta pilot lain untuk menghubungi BTK6723. Tidak ada satupun panggilan yang ditanggapi oleh pilot BTK6723," terangnya.
Kemudian, setelah 28 menit dari transmisi terakhir, sang pilot pun akhirnya terbangun dan langsung menyadari jika pesawat berada di luar jalur penerbangan.
"Pilot kemudian melihat copilot sedang tidur dan membangunkannya," ucap KNKT.
Kemudian, pilot pun langsung memberi kabar ke ACC Jakarta jika BTK6723 mengalami masalah komunikasi radio, beruntung saat itu pula masalah bisa langsung diatasi.
Penerbangan pun dilanjutkan hingga mendarat dengan selamat di Jakarta.