Ramalan Jayabaya Terkait Masa Depan Pulau Jawa, Terbelah Jadi Dua

Jayabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA Bandung – Nama Jayabaya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Dia memerintah sebagai raja keempat Kerajaan Kediri dari tahun 1135 hingga 1159 Masehi.

Ramalan Hard Gumay Soal Bencana di Tahun 2025 Bikin Heboh

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya selama masa pemerintahan Jayabaya. Selain itu, Jayabaya juga terkenal dengan ramalannya yang dikenal sebagai Jangka Jayabaya.

Mulai dari situasi sosial dan politik hingga potensi bencana yang mungkin terjadi pernah diramal oleh Jayabaya.

Diramal Hard Gumay Bakal Menikah dengan Seseorang Ini, Fuji: "Aneh Banget Sumpah"

Salah satu ramalan terkenal Jayabaya adalah tentang terbelahnya Pulau Jawa menjadi dua bagian.

Ramalan tersebut menyatakan bahwa "Pulo Jawa pecah dadi loro, wong Jawa kari separo", yang artinya "Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua, dan penduduk Jawa akan tinggal separuhnya."

Respon Menohok Arab Saudi Soal Perang Iran Vs Israel

Berbagai sumber menyebutkan, bahwa masyarakat Jawa mempercayai bahwa ramalan ini memiliki kaitan erat dengan Gunung Slamet yang terletak di Jawa Tengah.

Perlu diketahui, Gunung Slamet terletak di lima kabupaten yaitu, Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Gunung Slamet adalah gunung aktif yang dapat erupsi sewaktu-waktu.

Letusan terakhir Gunung Slamet pada 17 September 2014 silam. Berdasarkan ramalan ini, nanti apabila Gunung Slamet erupsi besar, maka bisa membuat parit sebesar selat yang langsung menyatukan Laut Jawa dan Samudera Hindia.

Ramalan Jaya Baya yang Lain

1. Kereta tanpa kuda, pesawat, rel kereta, dan hilangnya pasar Sri Jayabaya telah meramalkan bahwa di Nusantara di masa depan akan ada kereta yang ditarik tanpa kuda.

Ramalan tersebut berbunyi, seperti ini “Mbesuk yen ana kreta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing dhuwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak”.

Bila diartikan, kurang lebih seperti ini “Besok kalau sudah ada kereta berjalan tak berkuda, tanah Jawa berkalung besi, perahu berjalan di atas angkasa, sungai kehilangan lubuknya, pasar hilang kumandangnya, itulah tanda bahwa zaman Jayabaya semakin dekat.

2. Anak mangan bapak (anak berani melawan bapaknya).

3. Datangnya zaman penuh bencana di Nusantara yang diramalkan, seperti “lindu ping pitu sedino, lemah bengkah, pagebluk rupo-rupo” yang artinya (gempa tujuh kali sehari, tanah retak, macam-macam bencana alam).

4. Akeh pengkhianat (banyak bermunculan pengkhianat)