Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Panduan Lengkap Tindakan Pencegahan Dari Pakar Kesehatan

Ilustrasi Nyamuk Demam Berdarah Marak Ditemukan Saat Hujan
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVABandung – Memasuki musim penghujan, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan RI.

6 Tips Jitu Menjaga Kesehatan untuk Pekerja Kantoran Super Sibuk Saat Cuaca Ekstrem

Dr. Ina Rosalina, selaku juru bicara Kemenkes, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini.

Pencegahan DBD dimulai dari lingkungan rumah melalui gerakan 3M Plus yang telah terbukti efektif.

Trik Simpel Cuan Saldo DANA Gratis Rp844 Ribu

Masyarakat diharapkan rutin menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum minimal seminggu sekali untuk memastikan tidak ada jentik nyamuk yang berkembang.

Selain itu, menutup rapat-rapat semua wadah penyimpanan air dan mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air hujan juga menjadi langkah penting dalam pencegahan.

Aplikasi Ajaib Gogo Cash Ubah Langkah Kaki Jadi Saldo DANA Instan

 

Ilustrasi Nyamuk Demam Berdarah Marak Ditemukan Saat Hujan

Photo :
  • id.pinterest.com

 

Kegiatan "Plus" meliputi pemeriksaan rutin pada talang air, penggantian air vas bunga, pembersihan alas pot, dan perbaikan saluran air yang tersumbat, sehingga tidak ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Untuk mengoptimalkan pencegahan, Kemenkes menginisiasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), di mana setiap rumah tangga menunjuk satu anggota keluarga sebagai pemantau jentik.

Pemeriksaan rutin dilakukan minimal seminggu sekali terhadap tempat-tempat potensial berkembangnya jentik nyamuk menjadi tugas utama Jumantik rumah.

Perlindungan diri juga tidak kalah penting dalam pencegahan DBD. Penggunaan kelambu saat tidur, pemasangan kawat kasa pada ventilasi, dan penggunaan lotion anti nyamuk menjadi langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan sehari-hari.

Kemenkes juga telah mengembangkan inovasi terbaru dalam pengendalian DBD melalui teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang terbukti menurunkan kasus infeksi hingga 77,1% dan mengurangi angka rawat inap sebesar 82,6%.

 

Ilustrasi Demam Tinggi

Photo :
  • id.pinterest.com

 

Masyarakat juga perlu waspada terhadap gejala-gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta munculnya ruam kemerahan pada kulit.

Jika menemukan gejala-gejala tersebut, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan hindari pengobatan sendiri.

Dr. Ina menekankan bahwa keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal, sehingga kesigapan dalam mengenali gejala dan mencari bantuan medis menjadi kunci keberhasilan pengobatan DBD.

"Pencegahan DBD adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan konsistensi dan kesadaran tinggi dari seluruh lapisan masyarakat," tutup Dr. Ina.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan secara konsisten dan memanfaatkan inovasi terbaru, diharapkan kasus DBD dapat ditekan secara signifikan, terutama selama musim penghujan.****