Eksportir Milenial Jabar Berkontribusi Besar di Pasar Ekspor Nasional

Kick Off Eksportir Milenial Jabar
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat membina kurang lebih 343 pelaku usaha potensi ekspor dari Kabupaten Kota yang ada di Jawa Barat dengan beragam komoditas yang ada seperti kopi, olahan makanan dan minuman, fashion dan kriya. 

Pamer Makanan Pro Israel, Anak Ridwan Kamil Kena Ulti Netizen

"Dengan semakin banyaknya jumlah new eksportir yang berasal dari UKM/IKM Jawa Barat, maka akan berdampak positif dengan meningkatnya jumlah penyerapan tenaga kerja yang akan berbanding lurus dengan semakin meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat yang tentunya akan mempengaruhi percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," ungkap Kepala Disperindag, Iendra Sofyan dalam keterangan di Bandung, Kamis 11 Agustus 2022.

Program Eksportir Milenial merupakan pembinaan bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor dengan rentang usia sesuai konsep milenial di Jawa Barat yang diselenggarakan untuk mewujudkan Gubernur Jawa Barat yaitu Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi (Visi) serta Meningkatnya Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat Yang Sejahtera dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi Dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan (Misi).  

Heboh! Buku Karya Sarjana Isarel Ini Diduga Jadi Penyebab Zara Lepas Hijab

Produk UKM Jabar Kualitas Ekspor

Photo :
  • istimewa

Provinsi Jawa Barat berkontribusi terhadap nilai ekspor Nasional terbesar berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari sampai dengan Mei 2022 dengan nilai kumulatif ekspor sebesar US$15,71 Miliar. "Selain itu Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki proporsi penduduk dengan dominasi Generasi Milenial terbesar," ujarnya.

Gawat! Buku Karya Sarjana Israel Diduga Pengaruhi Zara Lepas Hijab, Kini Sudah Beredar di Indonesia

BPS mencatat penduduk Jawa Barat didominasi oleh generasi Z dan milenial dengan proporsi generasi Z sebanyak 26,88 persen (13,37 Juta orang) dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 26,07 persen (12,5 Juta orang) dari total populasi. Iendra menjelaskan pihaknya membidik kalangan milenial karena memiliki proporsi penduduk terbesar di Jawa Barat. 

Selain itu generasi tersebut juga memiliki banyak potensi yang identik dengan kreativitas dan inovasi, serta adaptif dengan perubahan yang semakin signifikan di seluruh sektor terutama teknologi. "Diharapkan perannya mampu mengurai dominasi sektor industri besar yang ada di Jawa Barat," katanya.

Melihat potensi itu, Kick Off Eksportir Milenial dengan tujuan meningkatkan branding pelaku usaha milenial berhasil ekspor, serta meningkatkan motivasi para pelaku usaha IKM/UKM lainnya dalam menembus pasar ekspor diperlukan. Kick Off Eksportir Milenial diikuti oleh sebanyak 18 pelaku usaha ekspor milenial yang merupakan binaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui Strategi New Exporter.

Berdasarkan data dari BPS (Bada Pusat Statistik) bahwa nilai eksport jawa barat pada tahun 2021 adalah sebesar 33,6 Miliar USD, pada tahun 2022 sejak Januari-Mei nilai eksport jawa barat sebesar 15,7 Miliar USD. Namun nilai yang besar tersebut apabila dilihat dari porsi sharing nilai eksportnya adalah 98,8 persen berasal dari Industri besar, dengan kata lain, sharing nilai eksport dari UKM/IKM Jawa Barat baru 1,2 persen. 

"Inilah yang menjadi latar belakang kenapa Jabar harus semakin giat menumbuhkan atau menciptakan eksporter baru dari pelaku usaha UKM/IKM," ungkapnya.

Ilustrasi UMKM

Photo :
  • Pinterest

Iendra menilai strategi New eksporter merupakan strategi sebagai langkah untuk terus menciptakan eksporter baru di Jawa Barat melalui konsep kolaborasi baik berbasis anggaran APBD atau supporting Anggaran dari Stakeholder, yang dikemas dalam tiga kegiatan diantaranya.

Bagaimana Memulai Eksport yaitu kegiatan workshop yang dilaksanakan untuk mengajarkan secara umum terkait langkah-langkah awal untuk memulai kegiatan eksport. Kegiatan ini dilaksanakan berkolaborasi dengan Balai Besar Pusat pendidikan dan pelatihan eksport Indonesia (BBPPEI) Kementerian perdagangan.

Kemudian, Export Coaching Program (ECP) yaitu program pendampingan kepada eksporter baru agar mereka mampu melaksanakan eksport secara mandiri, tidak lagi bergantung kepada trader atau aggregator.Program ECP sendiri merupakan program unggulan yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat berupa kegiatan pendampingan bagi pelaku usaha potensi ekspor Jawa Barat yang terdiri dari 8 tahap pembelajaran sepanjang 1 tahun masa pelatihan (Tahap Kurasi peserta, verifikasi dan validasi, tahap Training Of Exporter, tahap market development, tahap Pendampingan Produk ke lapangan, tahap Progress Monitoring, tahap Bisnis Matching, dan Evaluasi).

"Kegiatan ini dilaksanakan berkolaborasi dengan Balai Besar Pusat pendidikan dan pelatihan eksport Indonesia (BBPPEI) Kementerian perdagangan,"katanya

Selanjutnya, kata Iendra, Coaching Program New Exporter (CPNE) merupakan program pendampingan kepada ekporter baru di Jawa Barat yang terbagi dalam tiga kualifikasi diantaranya kualifikasi potensial eksport yaitu para pelaku IKM/UMKM yang memiliki produk yang berpotensi untuk eksport, namun pelaku usaha belum pernah melakukan eksport sehingga pada kualifikasi ini akan diajarkan bagaimana langkah awal dalam melaksanakan eksport seperti kualifikasi siap eksport yaitu pendampingan kepada eksporter baru agar mereka mampu melaksanakan eksport secara mandiri, tidak lagi bergantung kepada trader atau aggregator. 

Sedangkan, kualifikasi mahir eksport  yaitu pendampingan kepada eksporter yang sudah rutin melakukan eksport namun perlu pegembangan kapasitas produksi dan perluasan pasar Negara tujuan eksport.

"Diseperindag Jabar juga telah mendorong pelaku usaha potensial ekspor yang ada di Jawa Barat agar dapat menjadi New Expoter dan mampu untuk melaksanakan aktifitas ekspor secara mandiri melalui pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelatihan ekspor sejak tahun 2012 dan masih  terus berproses sampai dengan saat ini," pungkasnya. (bdg)