Rocky Gerung Ungkap Ketimpangan Sosial Ekonomi Tanah Air Ekstrim
- Adi Suparman
Ia lebih lanjut menyentil masalah pemberian tax amnesty, kasus Panama Papers, penyelundupan money laundry dan lainnya. Katanya, hal itu harusnya bisa dengan mudah dibaca oleh negara.
Dalam kasus pemerintahan Jokowi, Rocky menyebut semestinya sejak awal presiden mempersempit ruang oligarki itu, sembari memaksimalkan fungsi negara. “Nah sekarang oligarki itu merasa gue udah di atas loe,” katanya.
Rocky menilai ketidaksepakatannya atas gerakan publik yang mencoba menentang pihak yang mewacanakan penundaan Pemilu atau bahkan tendensius menurunkan presiden Jokowi. Kata dia, menurunkan Jokowi itu hal mudah, yang sukar dan perlu dipikirkan lagi adalah bagaimana melepaskan kekuasaan dari cengkeraman oligarki itu.
“Sebab tidak ada gunanya presiden diturunkan, tapi yang mengganti adalah juga yang berpotensi diijon oleh oligarki itu,” urai pria yang akrab disapa Presiden Akal Sehat itu.
Ketika disinggung nama Luhut Binsar Pandjaitan dalam konteks kuasa oligarki atas rezim Jokowi hari ini, Rocky langsung menanggapinya, namun dengan hanya menyebut inisial “L” dan “P” sebagai sosok yang digambarkan sebagai ‘Lord Gajah Mada’.
“Oligarki di Indonesia sudah ada semenjak jaman Majapahit. Karena itu adalah hal yang natural. Raden Wijaya pasti punya oligarki. Tapi di situ ada Gajah Mada itu yang bisa mengatakan setop oligarki. Masalahnya sekarang siapa yang Patih Gaja Mada itu. Sekarang yang ada justru Lord Gajah Mada. Saya sebut saja inisial depanya L dan inisial belakangnya P. Silahkan tambahkan inisial tengahnya,” tandas Rocky.
Rocky juga mengaku mengapresiasi IndoNarator lewat Program Tokoh Pilihan (Tokoh Pilihan) yang mengundang tokoh-tokoh penting di republik ini untuk menebarkan narasi positif demi kemajuan bangsa. Dengan alasan itu, ia menyebut kehadirannya di IndoNarator tak lain untuk melawan narasi-narasi yang otoriter. “Itu sebabnya mengapa saya datang ke IndoNarator,” bebernya.