BI Khawatir Harga BBM Naik Akan Mempengaruhi Peningkatan Inflasi

Nozzle BBM Pertalite dan Pertamax di SPBU Abdul Muis
Sumber :
  • ANTARA PHOTO/M Agung Rajasa/ss/aww

Bandung – Bank Indonesia (BI) kini mulai memperkirakan akan Tekanan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terus berlanjut. Tentu didorong karena masih tingginya harga energi dan pangan global. 

BLT Pangan Rp 600 Ribu Segera Masuk Rekening Sebelum Lebaran, Cek Jadwalnya di Sini

Erwin Haryono selaku Kepala Departemen Komunikasi, menjelaskan bahwa inflasi IHK, pada Agustus 2022 tercatat sebesar 4,92 persen tiap tahunan atau year on year (yoy). 

"Inflasi inti dan ekspektasi inflasi diperkirakan berisiko meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi dan inflasi volatile food. Serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan," kata Erwin dalam keterangan dikutip, Jumat 2 September 2022.

Heboh Air Sumur Warga Gunung Sindur Tercemar BBM, Pertamina Klarifikasi

Gedung Bank Indonesia

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Tentunya, hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar 0,21 persen (mtm). Sebelumnya, sempat mengalami inflasi sebesar 0,64 persen (mtm). 

Sidang Kasus Narkoba Kim Hanbin Kembali Digelar

Selain itu, Erwin pun menyebutkan deflasi terutama adanya penurunan harga kelompok volatile food dan penuruna inflasi administered princes di tengah inflasi yang terus meningkat. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, mengatakan jika BBM naik, tentu akan membuat harga-harga di sektor lain pun ikut terkerek naik dan bisa menyebabkan inflasi. 

Halaman Selanjutnya
img_title