Mudahnya Remaja Beli Sajam di Toko Online, Dipakai Buat Tawuran

Ilustrasi toko online
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menuturkan bahwa kebanyakan senjata tajam yang digunakan oleh kelompok tawuran didapat dari hasil membuat sendiri dan membeli di toko online.

Kepergok Mesum Tanpa Busana di Rumah Kosong, Si Pria Ngaku Lagi Becanda

"Senjata yang digunakan mereka, dari barang bukti yang kami dapatkan itu ada yang dibuat sendiri menggunakan besi plat. Nah kemudian ada yang memang seperti yang kita lihat saksikan bersama, mereka beli secara online," ucap Komarudin, Kamis, 22 September 2022.

Dia mengatakan, banyak kegiatan jual beli senjata tajam di toko online dengan dalih hanya untuk pajangan dan koleksi. Namun, menurut Komarudin itu hanyalah alibi yang dibuat-buat.

Sepasang Remaja Kepergok Mesum di Rumah Kosong, Kekasih Pria: Becanda Ini

"Ini yang di era keterbukaan, era kemudahan teknologi seperti sekarang ini banyak digunakan oleh anak-anak kita untuk membeli barang-barang yang digunakan bahwa dengan alasan bahwa itu hanya koleksi dan lain sebagainya," lanjutnya.

{{ photo_id=2431 }}

Andy Rompas Pamer Kesaktian, Bisa Jalan di Bara Api hingga Kabal Disabet Pedang

 

Dia mengimbau, kepada masyarakat untuk ikut berperan dalam mengawasi aktivitas jual beli senjata. Sehingga potensi untuk terjadinya tawuran dapat segera diminimalisir.

"Manakala di sosial medianya masing-masing ada informasi, ada iklan, ada tawaran ya segera informasikan kepada kami, untuk kita segera telusuri," ucapnya.

"Artinya upaya- upaya pola-pola pencegahan terus kita lakukan sehingga kita bisa meminimalisir, menekan, membatasi, mempersempit ruang gerak mereka yang akan coba-coba tawuran," sambung dia.

Sebab, menurut Komarudin, kegiatan jual beli senjata tajam maupun senjata api di toko online secara bebas tidak dibenarkan.

"Karena itu tentunya tidak dibenarkan menjual barang-barang sajam senpi secara bebas," tegasnya.

Dia mengapresiasi bila masyarakat berperan aktif dalam mengawasi adanya potensi tawuran di wilayahnya masing-masing.

 

{{ photo_id=1790 }}

 

Dia juga berharap, masyarakat berani melaporkan kepada kepolisian terkait kegiatan yang mencurigakan.

"Kami mengapresiasi (laporan), ini yang kami harapkan, jadi masyarakat Jakarta pusat silakan laporkan videokan, fotokan, informasikan kepada kami lokasinya dimana sehingga petugas kami yang selalu mobile pada malam hari segera bisa mengantisipasi, jangan menunggu mereka tawuran dulu," kata Komarudin

Sebelumnya diberitakan, Media sosial sering menjadi pemicu terjadinya tawuran. Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, latar belakang aksi tawuran diawali dengan saling mengejek atau menantang di media sosial.

Oleh karena itu, patroli media sosial juga giat dilakukan oleh aparat kepolisian. Hal ini guna memantau aktivitas kelompok-kelompok yang berpotensi akan melangsungkan aksinya.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, sebanyak 16 akun media sosial yang terdeteksi berada di Jakarta Pusat dipantau aktivitasnya oleh mereka.

"Total terakhir ada 16 akun yang kami pantau terus aktivitasnya, komunikasinya,  informasi-informasinya yang disebarkan dan 16 ini diduga kelompok-kelompok yang memang sering melaksanakan aksinya," ucap Komarudin, Kamis, 22 September 2022.