DPR Bahas Kemiskian Kultural saat Grebek Warga Miskin di Purwakarta

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

Saat ini Agus dan Mimin masih menghidupi dua anaknya yang masih kecil, satu di antaranya sudah bersekolah SD. Sementara anak paling besar bekerja sebagai tukang parkir di rest area dengan penghasilan Rp 30 ribu per hari.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Rampungkan Jembatan Mangkrak 5 Tahun di Desa Banjarsari Tasikmalaya

"Sehari parkir kadang dapat Rp 70 ribu, dipotong uang kas karang taruna Rp 30 ribu. Itu uangnya untuk bantu beli makan," ucap Mimin.

Kang Dedi kemudian mengecek kondisi dapur keluarga tersebut. Dan benar saja mereka tidak memiliki bahan pokok seperti beras dan lauk pauk. Bahkan gas untuk memasak dan air galon dalam kondisi habis.

Cagub Jabar KDM Bongkar Sosok Aktivis Penolong Guru Supriyani, Ternyata Orang Sunda Bandung

Kondisi rumah keluarga tersebut pun memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah bedeng beralaskan tanah, berdinding triplek dan kain sarung.

Di sisi lain Kang Dedi melihat tetangga Mimin masih mengumpulkan kayu bakar untuk memasak. Sedangkan Mimin selama ini ia tergantung pada gas melon untuk masak dan air galon untuk minum.

Momen Cagub Jabar Dedi Mulyadi Nangis Mendengar Kisah Ibu Guru Supriyani

"Jadi hari ini adalah hari kematian bagi keluarga ini? Kompor mati, gas mati kosong, galon mati tidak mengalir, uang juga tinggal Rp 500," ucap Kang Dedi.

Menurut Kang Dedi ini adalah salah satu contoh mengapa kemiskinan masih menjamur di masyarakat Indonesia. Seperti keluarga Mimin yang ketergantungan terhadap kompor gas padahal sumber daya alam untuk kayu bakar masih sangat banyak. Begitu juga air minum yang harus beli berupa galon.

Halaman Selanjutnya
img_title