Strategi dan Cara Pemprov Jabar Atasi PMK

Ilustrasi hewan ternak
Sumber :
  • Pixabay / 12019

Bandung – Sejumlah strategi Pemprov Jawa Barat dalam menyikapi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak terbilang sukses. Pasalnya, paparan PMK terus mengalami penurunan hingga saat ini.

Garansi Erwan Tak Akan Konflik dengan Dedi Mulyadi di Pemprov Jabar

Diketahui, paparan PMK terjadi pada Mei 2022 lalu. Kemudian paparan tertinggi sempat mencapai 32.000 kasus, yakni pada Juni hingga Juli 2022. Namun, saat ini telah turun drastis menjadi 1.363 hewan ternak yang terpapar.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), Supriyanto mengatakan, keberhasilan penanganan kasus PMK tak lepas dari gerak cepat yang dilakukan oleh pemerintah sejak kemunculan PMK, yakni pada 9 Mei 2022 di Kaupaten Garut,

Tragedi Polisi Tembak Polisi Kembali Terjadi, Kali Ini Diduga Persoalan Kasus Tambang

"Angka tertinggi itu pernah mencapai 32 ribu pada Juni dan Juli.  sampai dengan kemarin, ternak yang terinfeksi itu jumlahnya 65.653 ekor secara akumlatif. Namun kasus aktif ini sampai dengan kemarin kita berhasil turunkan hanya tinggal 1.363 ekor. Atau hanya 2,4 persen," jelas Supriyanto pada Rabu, 9 November 2022.

Berbagai upaya yang dilakukan DKPP Jabar dalam penanggulangan PMK seperti pembelian obat hingga vaksin. Terlebih, pada bulan Juli lalu menjadi momentum memasuki Hari Besar Idul Adha 2022.

Profil AKP Dadang Iskandar, Pelaku Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan

Pencegahan PMK di Bandung

Photo :
  • humas bandung

Selain itu, yang paling utama dilakukan DKPP Jabar yakni mengisolasi hewan ternak yang tertular PMK. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penularan ke hewan lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title