Tanggapan Persib Bandung Atas Kericuhan Antar Suporter di Stadion Jatidiri
Viva Bandung – Persib Bandung angkat bicara mengenai insiden kericuhan antar suporter ketika pertandingan melawan PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Jatidiri pada Minggu, 20 Agustus 2023.
Andang Ruhiat, vice president operational PT Persib Bandung Bermartabat, mengaku turut prihatin atas kericuhan yang terjadi di Semarang. Sepakbola seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa.
"Kami merasa prihatin dengana adanya gesekan di antara suporter sendiri. Padahal kita tahu semuanya bahwa yang namanya olahraga itu untuk mempersatukan kita," ujar Andang kepada wartawan.
Andang juga berkata bahwa manajemen Persib Bandung sudah mengimbau sejak lama agar Bobotoh tidak datang ke Stadion Jatidiri. Mengingat sudah ada regulasi tentang larangan untuk suporter tamu menonton langsung.
"Munculnya gesekan-gesekan itu pasti di lapangan terjadi gesekan antar suporter dan kenapa kami selalu mengimbau terus menerus mengulang-ulang supaya satu mematuhi terhadap aturan-aturan yang ada ataupun aturan yang sudah diterapkan itu sendiri," ungkapnya.
"Kalau misal terjadi sesuatu kami sebagai manajemen merasa prihatin apakah misal ada kejadian cedera di sana di sini siapa pun itu adalah putra-putra bangsa kita. Jadi manajemen merasa prihatin terhadap kejadian tersebut," lanjutnya.
Dia berharap insiden kericuhan antar suporter tidak terulang kembali di pertandingan berikutnya. Andang ingin pertandingan sepakbola bisa dinikmati semua kalangan dengan nyaman dan aman.
"Kami kenapa selalu mengimbau berharap bahwa yang namanya sepak bola bisa dinikmati oleh semua kalangan, dengan kita melihat kejadian gesekan suporter artinya memberi rasa ketakutan juga kepada yang lain. Ini yang kita tidak harapkan," paparnya.
Upaya manajemen agar Bobotoh tidak melakukan awayday, memang sebatas imbauan. Menurutnya, manajemen tidak memiliki kewenangan khusus untuk mencegahnya.
"Mungkin selanjutnya akan ada koordinasi antara panpel di sini dan di sana, itu juga tidak bisa dipastikan harus bisa karena tidak ada wewenang, kami hanya bisa terus mengimbau. Insya Allah imbauan yang baik akan meghasilkan hal yang baik juga ke depannya," kata Andang.