Perlu 'The Invisible Hand' Tangani Permasalahan Suporter

Insiden Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya
Sumber :
  • VIVA

 

Semakin Mendunia, FIFA Kini Terang-terangan Puji Timnas Indonesia

BANDUNG - Tokoh bobotoh yang juga peneliti hukum olahraga, Eko Noer Kristiyanto atau yang akrab disapa Eko Maung menilai penanganan suporter sepakbola tak bisa disamakan dengan aksi para demonstran.

Sehingga kepolisian dinilai memerlukan pendekatan khusus dalam menjaga keamanan suporter dalam pertandingan sepak bola. Terlebih dengan berkembangnya ragam aliran dan paham suporter yang berkembang saat ini.

5 Klub Indonesia Kena Hukum FIFA Larangan Transfer, Ada Nama Persija Jakarta

"Orang paling pengecut di dunia nyata, saat berbaur dengan teman teman stadion. mereka akan berani. Selain itu beberapa paham suporter dan aliran yang menanggap berantem dengan polisi adalah kebanggaan," ungkap Eko dalam kanal youtube Bobotoh TV.

Menurutnya, penanganan 'holiganisme' dalam kehidupan suporter Indonesia memerlukan cara penanganan tersendiri yang jauh tindakan represif. Namun lebih persuasif dalam melakukan pengamanan.

Awalnya Diragukan Bobotoh, Alberto Rodriguez Kini Jadi Bek Mematikan di Lini Belakang Persib Bandung

"Dalam hal ini memang tak tepat menggunakan aparat yang terbiasa menangani demonstran" lanjutnya.

Kerusuhan Arema FC dan Persebaya

Photo :
  • tangkapan layar

Upaya pengamanan suporter tentu bisa mencontoh apa yang dilakukan di negara luar.  Dengan menempatkan polisi perempuan sebagai petugas pengamanan.

"Ini olahrga maskulin, bila menempatkan sosok keibuan tensinya diharapkan turun," kata Eko.

Selain itu solusi lainya yakni bisa dengan melibatkan pasukan Berkuda seperti di Eropa. Hal lainnya yang bisa menjadi alternatif yakni dengan menggunakan anjing pengamanan kepolisian.

"Ketakutan massa (suporter) tentu akan berlipat bila mereka berhadapan dengan anjing penjaga. Kemungkinan bila sudah ketemu anjing mereka akan berlari balik," ungkapnya.

Kemudian selain peraturan FIFA yang melarang penggunaan gas air mata, fasilitas akses masuk dan keluar stadion tentu juga tak boleh luput dari perhatian. Sehingga nantinya orang-orang tak lagi harus berdesak-desakan saat keluar stadion. (hru)