Republik Kiribati, Negara Pertama yang Menikmati Matahari Terbit

Ilustrasi matahari terbit
Sumber :
  • Pixabay

Hal ini dipandang sebagai gangguan ekonomi karena hanya ada empat hari per minggu ketika kedua belah pihak harus bekerja secara bersama dalam satu hari dan jadi satu-satunya hari ketika kantor pemerintah di sisi yang berlawanan dapat melakukan bisnis.

Ini 5 Negara yang Dihuni Banyak Janda, Indonesia Salah Satunya?

Untuk mengakhiri situasi ini, Teburoro Tito, Presiden Kiribati saat itu mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 1995, Garis Penanggalan Internasional selanjutnya akan bergerak ke arah timur untuk mengelilingi negaranya.

Dengan begitu, Republik Kiribati menjadi negara pertama yang menyambut sinar Matahari terbit di awal milenium ketiga. Untuk merayakan kesempatan itu, mereka bahkan mengganti nama Pulau Caroline menjadi Pulau Milenium pada 2000.

Intip Peluang Timnas Indonesia Tampil di Olimpiade Dunia Pasca Piala Asia U-23

Pembengkokan Garis Penanggalan Internasional juga menciptakan zona waktu baru UTC+14. Perkembangan baru mengartikan bahwa beberapa tempat diundur hingga 26 jam atau lebih dari satu hari.

Mengambil petunjuk dari Kiribati, wilayah pulau lain seperti Tonga memajukan waktu standar mereka menjadi UTC+14 dan merayakan Tahun Baru pada waktu yang sama dengan Kepulauan Line di Kiribati.

Lolos ke Perempat Final, Mungkinkah Timnas Indonesia U-23 Bisa Berlaga di Olimpiade Paris 2024?

Meskipun suatu negara berwenang untuk mengubah zona waktu masing-masing, banyak negara dan organisasi tidak mengakui perubahan tersebut.

Negara bebas memilih zona waktu apa pun yang ingin mereka amati. Hal ini menyebabkan banyak perselisihan garis tanggal di antara segelintir negara kepulauan yang masing-masing mengklaim sebagai yang pertama merayakan Tahun Baru.

Halaman Selanjutnya
img_title