Tes Poligraf Bakal Dipakai Ungkap Kebohongan Yudha Arfandi, Ini Alasannya
- Viva.co.id
VIVA Bandung – Polisi berencana untuk melakukan tes poligraf atau uji kebohongan kepada Yudha Arfandi, tersangka pembunuh Dante, putra dari pesinetron Tamara Tyasmara. Uji ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk membuktikan kasus tersebut.
"Nanti dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan ahli poligraf dan kriminologi. Ini adalah wujud upaya kerja sama interprofesi yang dilakukan penyidik untuk membuat terang kasus ini," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Jumat 1 Maret 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengusut kasus secara profesional. Oleh karena itu, mereka mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan berbagai ahli demi kepentingan pembuktian.
Beberapa ahli yang akan dilibatkan antara lain ahli pidana, psikologi forensik, kedokteran forensik, laboratorium forensik, ahli siber, ahli gestur tubuh, dan orang yang memiliki sertifikasi renang.
"Guna ceritanya, peristiwa yang didalami utuh," kata dia lagi.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah berhasil mengungkap kematian Dante. Hasil analisis rekaman CCTV menunjukkan bahwa Dante dibunuh oleh Yudha Arfandi dengan cara ditenggelamkan berkali-kali.
"Hasil analisis daripada rekaman CCTV yang dilakukan pemeriksaan bahwa rekaman tersebut yang kami ajukan memiliki durasi kurang lebih sekitar 2 jam lebih 1 menit, yang mana di dalam rekaman tersebut mengungkap rangkaian kegiatan korban," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat, 9 Februari 2024.
Rekaman CCTV tersebut menunjukkan adegan di mana kepala Dante dibenamkan ke dalam air sebanyak 12 kali.
"Adapun di dalam rekaman tersebut, memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," katanya.