Wabah Campak Mematikan di India Picu Kematian Anak, Akibat Tak Imunisasi?

Ilustrasi imunisasi
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Mumbai saat ini sedang mengalami wabah campak air mematikan. Antara September dan Oktober, total 84 kasus campak telah dilaporkan di kota tersebut. Mirisnya, sejumlah anak harus meregang nyawa akibat penyakit tersebut.

Bulan Oktober lalu, tiga anak yakni Hasnain (5 tahun), Noorain (3,5 tahun) dan Fazal khan (13 bulan), warga Rafi Nagar, Govandi, tewas dalam rentang waktu 48 jam. Kini, Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) sedang melakukan pengawasan dari pintu ke pintu untuk mengidentifikasi dugaan kasus penyakit di kalangan anak-anak.

Dikutip dari laman Indian Express, Campak adalah penyakit virus yang sangat menular yang kebanyakan menyerang anak-anak. Ini adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak. Tidak ada pengobatan khusus untuk campak tetapi ada vaksin untuk tetap terlindungi dari penyakit ini, yang aman dan juga hemat biaya.

"Campak menyebar melalui batuk dan bersin, kontak pribadi yang dekat atau kontak langsung dengan sekret hidung atau tenggorokan yang terinfeksi. Jadi, isolasi anak-anak yang terinfeksi ini sangat penting,” kata Dr Mangala Gomare, pejabat kesehatan eksekutif.

Kematian akibat campak disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan dengan penyakit seperti kebutaan, ensefalitis, diare berat dan pneumonia. “Kondisi anak yang terinfeksi menjadi parah dalam kasus gizi buruk, kekurangan vitamin A dan jika anak mengalami gangguan kekebalan,” kata Dr Gautam Bhansali, dokter konsultan di rumah sakit Bombay.

1. Berapa lama pasien yang terinfeksi dapat menularkan campak?

Sesuai laporan, anak yang terinfeksi campak dapat menyebarkan virus ke orang lain selama sekitar delapan hari, dimulai empat hari sebelum ruam muncul dan berakhir saat ruam muncul selama empat hari.