Broo,,, Kencanduan Onani? Ini Terapi Obatnya
- Pixabay
BANDUNG - Onani alias masturbasi pada pria tidak hanya menjadi sarana pelepasan hasrat seksual yang paling aman, tapi juga memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan. Meski begitu, onani yang berlebihan tentu punya efek samping bagi tubuh.
Bila Anda merasa terlalu sering onani atau mengalami banyak permasalahan karena perilaku seksual ini, Anda bisa mencari bantuan profesional dari dokter, psikiater, atau terapi seks. Berikut beberapa jenis penanganan untuk mencegah efek samping dari kecanduan onani.
Psikoterapi (terapi seks)
Kecanduan onani merupakan salah satu bentuk perilaku seksual kompulsif. Perilaku ini dikenal juga sebagai hiperseksualitas. Orang dengan perilaku seksual kompulsif sering kali juga mengalami gangguan psikologis lainnya. Terapi seks bertujuan mencari tahu penyebab kecanduan onani sehingga anda bisa membuat strategi untuk menguranginya. Berikut tiga jenis psikoterapi yang paling umum.
1. Terapi kognitif perilaku (CBT)
Untuk mengenali pikiran, emosi atau keyakinan negatif yang membuat Anda melakukan onani sebagai pelampiasan.
2. Terapi penerimaan dan komitmen (ACT)
Untuk membantu Anda berkomitmen dalam mengubah perilaku.
3. Psikoterapi psikodinamik
Untuk mencari tahu pikiran atau perilaku yang tidak disadari, mengembangkan pola pikir baru, dan mengatasi masalah.
Konsumsi obat
Selain terapi seks, dokter mungkin menyarankan konsumsi obat untuk mengurangi efek samping onani. Obat-obatan ini bekerja pada zat kimia otak yang berkaitan dengan perilaku dan pikiran obsesif.
Berikut jenis obat yang biasanya dokter resepkan.
1. Antidepresan untuk mengatasi depresi, kecemasan, atau gangguan psikologis lain yang memicu perilaku seksual kompulsif.
2. Penstabil mood untuk mengatasi gangguan bipolar.
3. Naltrekson untuk menghambat bagian otak yang memberikan rasa senang ketika Anda melakukan perilaku kompulsif.
4. Anti-androgen untuk mengurangi efek hormon seksual pada laki-laki.
Pada dasarnya, tidak ada tolok ukur pasti mengenai frekuensi masturbasi yang normal. Namun, jika onani telah menimbulkan efek samping pada fisik maupun psikologis Anda, ada baiknya Anda mencari bantuan profesional untuk mengatasinya. (Irv)