Andy Suryansah, Pahlawan Tekhnologi yang Ciptakan Alat Anti Nyamuk Tanpa Asap
- aspira satu indonesia
Andy kemudian meniru suara nyamuk jantan ini. Produk yang ditemukan tersebut bernama Falle, dengan menggabungkan dua teknologi, yakni teknologi sinar ultraviolet (UV) dan audio ultrasonik.
Falle secara fisik terdiri dari serangkaian sumber daya listrik, pembangkit gelombang frekuensi audiosonik, serangkaian perangkat penyengat, dan juga lampu UV yang dilengkapi dengan casing berlapis kawat kasa. Semua perangkat tersebut mulai beroperasi ketika Falle dihidupkan.
Peralatan pembangkit gelombang suara frekuensi tinggi akan mengeluarkan gelombang dengan tingkat frekuensi khusus, sehingga menarik perhatian serangga nyamuk untuk mendekati asal gelombang tersebut. Sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh lampu UV sangat disukai oleh serangga, termasuk nyamuk.
Sebagai informasi, Nyamuk meruapakan salah satu jenis serangga yang dibilang sangat menjengkelkan. Jenis serangga yang termasuk dalam ordo Diptera disebut nyamuk. Mereka memiliki enam kaki yang panjang. Setiap spesies memiliki ukuran yang berbeda-beda, tetapi jarang sekali panjangnya melebihi 15 mm.
Para nyamuk mengalami empat fase dalam sikus hidup yaitu masa telur, larva, pupa dan dewasa. Umumnya, nyamuk jantan dan betina mengkonsumsi cairan nektar bunga sebagai sumber nutrisi, tetapi nyamuk betina juga memperoleh darah dari manusia atau hewan sebagai upaya untuk memastikan kelangsungan hidup spesiesnya.
Nyamuk perempuan menghisap darah tidak untuk mencari makanan tetapi untuk mencari protein yang ada dalam darah sebagai makanan bagi perkembangan telurnya.(Moh. Hidayat/Viva Bandung)