Waspada! Hipertensi Bisa Merusak 2 Organ Vital Ini, Kenali Tanda-tandanya Sebelum Terlambat

Tekanan darah/hipertensi
Sumber :
  • Times of India

VIVA Bandung Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi kronis yang berbahaya. WHO mencatat sekitar 7,5 juta orang meninggal setiap tahun akibat komplikasi hipertensi. 

Dijuluki "pembunuh diam" karena sering kali tidak menunjukkan gejala, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi fatal pada organ vital seperti jantung dan otak

Spesialis Penyakit Dalam Konseling Ginjal dan Hipertensi, dr. Dina Nilasari, Ph.D, Sp.PD,KGH, menjelaskan dalam tayangan Hidup Sehat tvOne (22 Mei 2024) bahwa hipertensi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran tanpa gejala sebelumnya.

Ilustrasi Hipertensi

Photo :
  • Pixabay

”Hipertensi dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran tanpa adanya keluhan sebelumnya. Hipertensi disebut sebagai silent killer sehingga pasien atau siapapun yang mengalami hipertensi bisa tiba-tiba pingsan dan kemungkinan itu suatu stroke. Disebut sillent killer karena tidak merasakan apapun saat tekanan darah tinggi. Pada sangat tinggi menyebabkan stroke,” kata Spesialis Penyakit Dalam Konseling Ginjal dan Hipertensi, dr. Dina Nilasari, Ph.D, Sp.PD,KGH dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Rabu 22 Mei 2024.

Dina menambahkan bahwa hipertensi dapat menyebabkan komplikasi di hampir semua organ tubuh, termasuk mata, tangan, dan kaki.

“Risikonya bisa komplikasi. Kalau di mata jadinya penglihatan pasien menurun. Atau akan terlihat adanya bercak kemerahan, perdarahan di area mata,” kata dia. 

Jantung dan otak adalah organ yang paling berisiko terkena komplikasi hipertensi. Jika keduanya terserang, stroke dapat terjadi. Stroke sendiri merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. 

“Semua berisiko terserang, yang mana yang fatal tentunya otak dan jantung. Gejala yang terjadi pada otak kelemahan di sisi sebelah tubuh atau tiba-tiba tidak sadar atau vertigo itu bisa saja menjadi tanda adanya stroke,” jelasnya.

Dina menekankan bahwa gejala awal hipertensi sulit dideteksi secara kasat mata. Bahkan, tekanan darah 140-150 tidak lagi menjadi patokan hipertensi. 

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memeriksa tekanan darah di rumah (home blood pressure monitoring).  

Ilustrasi serangan jantung

Photo :
  • Eat This

“Tidak bisa tau tanpa dilakukan pemeriksaan sehingga masyarakat diimbau memeriksakan sendiri tekanan darah di rumah atau home blood pressure monitoring. Jadi memang screening diperlukan dan tidak ada angka patokan, misalnya dokter katakan hipertensi di atas 140-150. Sekarang 130-140 sudah dianggap tinggi itu sudah harus memodifikasi faktor risiko dan ubah gaya hidup,” pungkasnya.