Cara BUMN Sektor Energi Bumikan Hak Pendidikan Terdampak COVID-19
- istimewa
BANDUNG - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Geo Dipa Energi turun tangan dalam recovery masalah pendidikan masyarakat sekitar. Salahsatunya masyarakat sekitar PLTP Patuha unit 2 Kabupaten Bandung dengan program Beasiswa Inspiratif Geodipa. Para penerima beasiswa ini diperuntukan bagi pelajar yang tak mampu dan terdampak akibat Pandemi COVID-19.
Peserta Beasiswa Inpiratif Geodipa, adalah anak-anak pelajar SLTA atau sederajat yang merupakan bagian dari keluarga PKH. Peserta direkomendasikan oleh para pendamping PKH dan terpilih 30 orang peserta yang berasal dari kecamatan Ciwidey, kecamatan Pasir Jambu dan kecamatan Rancabali.
Dalam keterangan yang diterima VIVA Networks Bandung, program beasiswa ini menitiktumpukan pada 3 point. Pertama, adanya konsep merdeka belajar dimana akses terhadap pendidikan telah terbuka luas. Kedua, dampak wabah Covid-19 yang justru menimbulkan keterbatasan pada akses pendidikan tersebut, dan terakhir mengenai program Graduasi bagi kelompok Keluarga penerima manfaat yang merupakan penerima Program Keluarga Harapan terutama siswa SLTA yang setahun kemudian sudah tidak mendapatkan bantuan karena kehilangan komponen nya.
Tiga fokus ini mengerucut pada ancaman terhadap jaminan masa depan yang cerah bagi generasi penerus. Salah satu solusi dari ancaman - ancaman tersebut adalah peningkatan kapasitas dari pelajar agar filosofi merdeka belajar dapat berujung pada merdeka secara ekonomi.
Pada program ini, dan orangtua wali peserta agar terjadi sinkronisasi mengenai rangkaian program yang dilaksanakan selama beberapa bulan. Peserta diberikan Assessment Biopsikologi untuk mengetahui potensi dan bakat peserta serta melihat gaya belajar yang paling tepat untuk tiap invidu. Hasil dari Assessment Biopsikologi inilah yang digunakan sebagai dasar bagaimana menstimulasi para peserta agar dapat terus aktif dan maksimal dalam setiap rangkaian kegiatan.
Materi pelatihan yang diberikan adalah 12 kali, dengan tugas yang menyertai pada pelatihannya. Tugas yang diberikan bukan berupa tugas formal namun lebih pada bagimana membangun kepercayaan diri dari peserta. Sedangkan pada materi tujuh hingga ke duabelas, terfokus pada pengenalan kewirausahaan sehingga materi mengenai marketing dan teknik penjualannya.
Salah satu peserta yang mengalami peningkatan yang paling signifikan adalah Tuti Darmayanti. Pada awal program, Tuti mengikuti pelatihan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan teratur. Perubahan signifikan dimulai ketika ada tugas mengenai membuka toko online dan mengharuskan memasukan produk. Setelah diskusi dengan pembimbing kegiatan, akhirnya dia memasukan aneka cemilan tradisional khas Bandung dalam tokonya.
Dan dengan stimulasi tugas serta bimbingan, saat ini toko onlinenya memiliki lebih dari 2700 pengikut dan penjualan rutin setiap minggunya. Dan Tuti berhasil mendapatkan omzet beberapa juta. Ini adalah salahsatu indicator keberhasilan dalam program bagaimana peningkatan kapasitas diri menjadi peningkatan kemandirian ekonomi individunya. (bdg)