Ini 6 Gaya Yang Dilarang Dalam Islam, Ketika Hubungan Seks

Jenis asupan makanan untuk peningkatan gairah seks (ilustrasi)
Sumber :
  • thehealthsite

Bandung – Hubungan seks atau bercinta merupakan bagian dari penunjang pokok keharmonisan dalam sebuah pernikahan, atau berkeluarga.

Dalam Islam, hubungan seks bagi pasangan suami dan istri adalah halal, bahkan termasuk bagian dari ibadah.

Kendati demikian hubungan seks yang dilakukan tetap harus sesuai dengan kaidah-kaidah keagamaan, khususnya bagi umat muslim.

Ada beberapa gaya hubungan seks yang ternyata dilarang dilakukan suami dan istri di dalam Islam, lho.

Pada dasarnya, seks juga dijelaskan dalam Al-Quran, hal ini diungkapkan langsung oleh seorang kiai sekaligus aktivis pendukung keadilan gender, Marzuki Wahid.

"Tidak ada definisi khusus (tentang seks) di dalam Al-Quran. Tetapi Al-Quran berbicara tentang seks banyak sekali. Tetapi seks di situ dalam konteks etika. Bagaimana etika seksualitas yang baik, yang dibolehkan, yang tidak dibolehkan," katanya.

Gaya hubungan seks yang dilarang Islam:

Ada beberapa gaya hubungan seks yang dilarang dalam Islam, agar suami istri tidak salah, berikut ini penjelasannya.

1. Tidak membaca doa

Dalam Islam, setiap kali melakukan suatu kegiatan sebaiknya dimulai dengan membaca doa. Demikian juga saat hendak berhubungan intim, demikian juga aktivitas intim yang dilakukan bisa lebih mendapatkan berkah.

Melafazkan doa merupakan hal penting yang tak boleh dilupakan saat hendak berhubungan seks.

Membaca doa akan memupus campur tangan iblis yang hendak mengganggu. Doa juga akan menjaminkan kesucian bagi pasangan suami istri dan keturunannya kelak.

2. Berhubungan di siang hari di bulan Ramadhan

Marzuki menjelaskan bahwa, salah satu etika seks yang dijelaskan dalam Al-Quran adalah berhubungan seks di malam hari di bulan Ramadhan, Ia mengatakan berhubungan seks di siang hari bulan Ramadhan tidak diperbolehkan karena sedang berpuasa.

"Jadi dihalalkan kamu berhubungan seksual dengan istrimu di malam hari, malam bulan Ramadhan. Malam boleh, kalau siang enggak boleh. Itu kan soal etika," imbuhnya.

"Kalau di bulan Ramadhan enggak boleh berhubungan seksual (di siang hari) karena kita sedang berpuasa. Puasa itu dilarang berhubungan seksual," sambungnya.

Kalau seseorang melakukan hubungan seks di siang hari bulan Ramadhan, pasangan itu akan terkena kafarah atau denda yang sangat besar. Misalnya saja berpuasa selama dua bulan penuh.

"Kalau kita berhubungan seksual di siang bulan Ramadhan, itu kena kafarah (denda). Dan kafarah-nya sangat besar sekali. Di antaranya adalah memerdekakan hamba sahaya. Lalu kalau enggak ada di masa sekarang ini, puasa selama dua bulan berturut-turut tanpa berhenti," jelas Marzuki.

"Kalau enggak kuat, baru memberi makan 60 fakir miskin," tambahnya.

3. Berhubungan seks ketika istri mengalami haid

Aktivitas seksual lain yang tak diperbolehkan dalam Islam adalah jika dilakukan saat istri sedang dalam keadaan haid. Bukan tanpa alasan, hal ini tentu bisa membuat sang istri merasa tidak nyaman.

"Saat sedang haid dilarang bersetubuh. Kenapa? Karena saat sedang haid pasti tidak nyaman perempuan. Kalau dilakukan, itu pasti akan menyakiti. Dan pasti perempuan tidak bisa menikmati," tutur Marzuki.

Meski begitu, suami tetap boleh berhubungan seksual dengan cara yang lain tanpa melalui vagina, hubungan seks tetap harus dilakukan dengan sang istri.

4. Tidak boleh tanpa foreplay (pemanasan)

Sebelum melakukan hubungan seksual, Islam menganjurkan untuk melakukan foreplay atau pemanasan terlebih dahulu. Foreplay yang bisa dilakukan antara lain bersentuhan dan berciuman dan hal lain yang merangsang lawan jenis.

"Islam mengatur tidak boleh berhubungan secara langsung tanpa foreplay. Nabi mengatakan bahwa kalau ingin berhubungan dengan istrimu, maka harus ada foreplay dahulu," papar Marzuki.

"Foreplay adalah pendahuluan. Misalnya dengan sentuhan, ciuman, dengan kata-kata yang indah, misalnya dengan suasana yang mesra, dengan wangi-wangian, sehingga ada dorongan seksual," kata dia.

5. Berhubungan seks melalui anus

Salah satu gaya atau posisi seks yang dilarang oleh Islam adalah berhubungan melalui anus atau yang biasa disebut sodomi.

"Enggak boleh kita menyetubuhi perempuan dari dubur atau dari anus. Ya itu dilarang. Kenapa dilarang? Karena itu bukan tempatnya. Itu tempatnya untuk BAB bukan tempatnya untuk bersetubuh," jelas Marzuki.

Tak hanya itu, ada banyak faktor pendukung lainnya mengapa seseorang tidak boleh berhubungan seks dari belakang, misalnya saja karena anus memiliki banyak bakteri yang bisa mendatangkan berbagai penyakit.

"Di Islam dilarang betul (berhubungan lewat anus). Karena perempuan pasti tidak nyaman dan perempuan tidak bisa menikmati. Itu berbahaya dan bahkan jorok sekali. Banyak bakteri-bakteri si situ," kata Marzuki.

6. Tidak boleh ada pemaksaan

Hal lain yang tidak diperbolehkan dalam Islam saat melakukan hubungan seksual adalah adanya pemaksaan, menurut Marzuki, hubungan seksual harus ada kesukarelaan dan kesediaan bersama.

"Islam melarang pemaksaan apapun. Misalnya suami atau istri tidak mood dalam berhubungan seksual. Itu tidak boleh dipaksa. Hubungan seksual harus ada kesukarelaan dan kesediaan bersama," jelasnya.

Demikian informasi seputar hubungan seks suami istri bagi anda yang beragama Muslim, semoga bermanfaat. (irv)