Penyebab dan Cara Mencegah Gejala Insomnia

Ilustrasi insomnia
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Insomnia adalah gangguan tidur umum yang membuat orang sulit tidur dengan nyenyak. Hal Itu membuat seseorang bangun lebih awal dari tidur dan tidak membiarkan mereka tetap tidur lebih cepat juga. Gangguan tidur ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga berdampak pada suasana hati, tingkat energi, dan kinerja kerja dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, Melansir dari Katadokter, Berikut pemaparan gejala, penyebab dan cara pencegahannya Insomnia sebagai beikut:

Gejala Insomnia

Seseorang yang mengalami insomnia sangat sulit untuk merasakan ngantuk, sehingga menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur berbeda-beda bagi setiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, lingkungan, dan pola makan. gejala-gejala gangguan tidur tersebut yang paling umum, antara lain:

- Sulit untuk merasakan ngantuk dan tidak bisa menikmati.

- Terbangun pada malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali.

- Merasa lelah, emosional, berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik pada siang hari.

- Tidak bisa tidur siang, meskipun tubuh terasa lelah.

Penyebab Insomnia

Biasanya, jenis insomnia yang dialami seseorang banyak berkaitan dengan penyebab insomnia yang dimilikinya. Ada dua jenis insomnia, yakni insomnia akut dan kronis. Nah, beberapa kemungkinan penyebab insomnia akut, antara lain:

- Mengalami stres.

- peristiwa yang traumatis.

- Terjadinya perubahan kebiasaan tidur, seperti tinggal di rumah baru.

- Mengalami jet lag atau mabuk setelah naik pesawat.

- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Di sisi lain, insomnia kronis dapat terjadi dengan sendirinya atau sebagai dari:

- Kondisi nyeri kronis, seperti nyeri punggung atau sendi punggung.

- Masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan penggunaan zat.

- Mengalami sleep apnea dan gangguan tidur lainnya.

- Mengidap kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, kanker, penyakit refluks gastroesofagus (GERD), atau penyakit kardiovaskular.

Insomnia yang kronis dapat berlangsung paling lama tidak selama 3 bulan dan dapat bersifat primer atau sekunder. Sejauh ini, gangguan tidur dengan jenis primer tidak diketahui penyebabnya. Namun pada tipe sekunder, kondisi lain yang dapat terjadi, seperti pengaruh kondisi medis, masalah psikologis, penggunaan zat tertentu, serta penyakit diabetes.

Pencegahan Insomnia

Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mencegah terjadinya gangguan tidur:

- Mencoba untuk mempertahankan jadwal tidur dan bangun yang kira-kira sama, bahkan di akhir pekan. Pastikan juga untuk menghindari tidur siang karena dapat mengurangi rasa kantuk di malam hari.

- Buat rutinitas sebelum tidur yang membantu Anda rileks dan mendapatkan suasana yang baik untuk tidur.

- Membatasi asupan kafein di sakit hari.

- Redupkan lampu dan tempat perangkat elektronik sekitar satu jam sebelum waktu tidur.

- Dapatkan sinar matahari dan aktivitas fisik hampir setiap hari atau setiap hari, jika memungkinkan.

- Tidur siang, terutama jika kamu tahu tidur di siang hari membuat kamu tetap terjaga di malam hari.

- Memeriksakan diri ke psikolog jika merasakan gejala gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

(dra)