Cara Melatih Kecerdasan Emosional Anak Sejak Dini
Bibah menekankan pentingnya menerima semua emosi anak. "Kita perlu pahami bahwa apapun emosi yang kamu rasakan itu Mama terima, dan ayo kita berusaha bareng-bareng untuk mengendalikan emosi," ujarnya.
Ketika anak berada di luar zona nyamannya, seperti bertemu orang baru atau berada di tempat ramai, mereka mungkin menunjukkan perilaku berbeda.
Ini normal karena anak sensitif terhadap perubahan. Orangtua perlu memahami dan mendampingi dengan tepat.
Untuk mengelola emosi negatif seperti kemarahan, anak boleh melampiaskannya dengan cara yang aman. Misalnya memukul bantal atau meremas boneka.
Sementara untuk emosi positif seperti kegembiraan berlebih, anak tetap perlu diarahkan agar tidak membahayakan diri.
Dampak dari emosi yang tidak terkendali bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Lebih jauh lagi, anak bisa mengalami masalah dalam pergaulan sosial.
"Ketika seseorang tidak memiliki keterampilan mengelola emosi, dia akan rentan mengalami stres bahkan mungkin berkembang pada depresi," tegas Bibah dalam podcast.*